“Konferensi Lindungi Hak Non-Muslim di Negara Mayoritas Islam” Diadakan di Maroko

Raja Muhammad VI dari Maroko (Foto : MEMO)
Raja Muhammad VI dari (Foto : MEMO)

Rabat, 17 Rabi’ul akhir 1437/27 Januari 2016 (MINA) – Pemimpin politik dan pemuka agama akan mengikuti  “Konferensi agama minoritas di masyarakat mayoritas Muslim” yang berlangsung selama tiga hari di Marakesh, Maroko, dengan sasaran mengaktualisasikan kembali “Piagam Madinah”.

Raja Muhammad VI dari Maroko menjadi tuan konferensi yang bertujuan untuk mengkaji lebih dalam -hak agama minoritas di negeri-negeri Muslim, baik dalam teori dan praktek. Demikian Middle East Monitor (MEMO) dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.

Konferensi ini diselenggarakan oleh Kementerian Wakaf dan Urusan Islam dan Forum Mempromosikan Perdamaian di Perhimpunan Muslim, yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA). Adapun  para peserta yang hadir diantara, menteri, mufti, ulama dan akademisi dari berbagai latar belakang dan aliran pemikiran.

Demikian juga hadir perwakilan dari berbagai agama, termasuk yang berkaitan dengan diskusi dari dunia luar dan Muslim, serta perwakilan dari berbagai asosiasi Islam internasional dan organisasi Islam lainnya.

Pihak penyelenggara berharap konferensi ini akan memulai kebangkitan kembali sejarah tujuan dan sasaran Piagam Madinah, dengan memperhatikan global dan perjanjian internasional dan memanfaatkan memberikan pencerahan, studi kasus inovatif yang adalah contoh yang baik dari bekerja menuju pluralisme.

Tujuan mereka adalah juga untuk berkontribusi pada wacana hukum yang lebih luas sekitar kewarganegaraan kontrak dan perlindungan minoritas.

Kemudian, untuk membangkitkan dinamika masyarakat Muslim dan mendorong penciptaan gerakan berbasis luas melindungi agama minoritas di negeri-negeri Muslim.. (T/P002/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

 

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.