Ankara, MINA – Sekitar 300 cendekiawan, akademisi, dan peneliti dari beberapa negara Islam menghadiri Konferensi Akademik Internasional ke-19 tentang Studi Jerusalem, selama dua hari, Jumat-Sabtu (11-12/10), di Ankara.
Konperensi membahas sejumlah masalah, termasuk pembatasan yang dilakukan Israel di Yerusalem dan peran cendekiawan Muslim dalam mengadvokasi kota suci. Demikian Anadolu melaporkan.
Konperensi diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Turki, Kantor Urusan Agama Turki, Universitas Ilmu Sosial Ankara bersama dengan badan amal dan organisasi Turki lainnya.
“Al-Aqsa di Yerusalem adalah bagian dari kepercayaan Islam, dan umat Islam harus tetap fokus pada kota suci dan mempertahankannya,” Sheikh Ekrima Sabri, Imam Masjid Al-Aqsa, mengatakan kepada para peserta konperensi.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Dia mengatakan Palestina berkomitmen untuk mempertahankan kota suci itu dari semua tindakan Israel.
“Dunia Muslim memiliki tanggung jawab untuk mengadvokasi dan memberikan dukungan kepada Yerusalem dan Al-Aqsa,” katanya.
Secara khusus ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas dukungannya untuk Palestina dan Yerusalem pada semua pertemuan internasional.
Abdulfattah El-Awaisi, kepala komite penyelenggara konferensi, mengatakan konferensi itu bertujuan untuk menyangkal narasi Israel mengenai Yerusalem.
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Dia memuji peran Turki mempertahankan Yerusalem dan memberikan dukungan untuk meningkatkan ketabahan warga Palestina menghadapi pembatasan harian Israel. (T/RS2/)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza