Konglomerat UEA Serukan Boikot terhadap Perusahaan dan Eksekutif AS

Jeddah, MINA – Dalam sebuah tulisan eksklusif untuk Arab News, konglomerat bisnis Uni Emirat Arab (UEA) Khalaf Ahmad Al-Habtoor menyerukan boikot Arab terhadap perusahaan dan eksekutif Amerika Serikat (AS) yang menarik diri dari pertemuan Inisiatif Investasi Masa Depan (FII) mendatang, atau memutuskan membekukan hubungan berkelanjutan dengan Kerajaan.

Sejumlah perusahaan media, termasuk Bloomberg, New York Times, CNN dan CNBC telah mengumumkan menarik diri dari kemitraan dengan KTT FII yang akan diadakan pada 28 Oktober di Riyadh.

Keputusan sejumlah peusahaan media itu diambil setelah menghilangnya wartawan Saudi secara misterius.

Lebih dari 10 hari yang lalu, Khashoggi terakhir terlihat memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.

Pemerintah Arab Saudi telah membantah keterlibatannya terkait dengan menghilangnya Khashoggi dan mengirim tim untuk membantu penyidik ​​Turki mencari tahu apa yang terjadi pada pria Saudi tersebut.

Penghilangan Khashoggi telah menyebabkan banyak orang menyalahkan Riyadh, mengingat dia baru-baru ini menjadi pengkritik vokal dalam sejumlah kolom untuk The Washington Post terhadap kepemimpinan Kerajaan.

Menurut Habtoor, menarik keluar dari kemitraan media FII atau eksekutif tidak dapat dibenarkan, mengingat penyelidikan terhadap keberadaan wartawan tersebut sedang berlangsung.

“Sekutu Dewan Kerja Sama Teluk Saudi, serta Mesir dan Yordania, harus berdiri bahu-membahu bersama Riyadh untuk menunjukkan perusahaan-perusahaan yang tidak boleh beroperasi di dalam perbatasan kami. Mereka harus diboikot. Bersama-sama kita harus membuktikan bahwa kita tidak akan diganggu atau yang lainnya, tandai kata-kata saya, begitu mereka selesai menendang Kerajaan, kita akan berada di urutan berikutnya. Sekarang adalah waktu untuk membuktikan kesetiaan dan transparansi kita terhadap satu sama lain,” kata pengusaha itu.

Habtoor mengatakan dia “terkejut” bahwa Kongres AS menekan Presiden Donald Trump untuk menjatuhkan sanksi pada salah satu sekutu terdekat Amerika di Timur Tengah ketika kebenaran belum ditentukan. Dia juga mengutuk media, pejabat pemerintah, dan anggota parlemen AS karena bergegas menghakimi di saat investigasi sedang berlangsung. (T/RI-1/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.