KONGRES SERIKAT BURUH INGGRIS DESAK EMBARGO SENJATA ISRAEL

tuc_logo.gif
Logo TUC. (Sumber: TUC)

London, 16 Dzulqa’dah 1435/11 September 2014 (MINA) – Trades Union Congress (TUC), sebuah federasi serikat buruh di Inggris dan Wales, dalam kongres tahunannya mendesak Pemerintah Inggris untuk memaksakan embargo senjata terhadap dan menyerukan penghentian kesepakatan perdagangan Israel-Uni Eropa.

TUC adalah serikat pekerja nasional, beranggotakan sejumlah 58 serikat buruh di negara itu dengan total anggota sekitar 6,2 juta orang.

TUC juga mengutuk Israel karena banyak dari korban di yang lalu adalah warga sipil yang pekerja. Middle East Monitor (MEMO) melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.

Gabungan organisasi buruh itu  menyeru agar mereka yang bertanggung jawab atas pelanggaran hukum internasional di Gaza harus diadili di Pengadilan Kriminal Internasional”.

Pernyataan TUC yang dikeluarkan Rabu lalu juga menyerukan mengakhiri “blokade Gaza” dan menyambut “pembentukan pemerintah persatuan untuk Otoritas ” yang melibatkan semua gerakan Palestina baik dari Fatah dan Hamas, serta mendesak “Pemerintah Inggris dan Uni Eropa untuk mendukung pembangunan Gaza”.

Mengingat serangan Israel di Gaza dan kebijakan di Daerah Pendudukan, dalam pernyataan itu, TUC mendesak Pemerintah Inggris dan Uni Eropa untuk segera mengakhiri perdagangan senjata dengan Israel termasuk semua kolaborasi industri militer.

TUC juga menyatakan akan bekerjasama dengan serikat-serikat butuh yang sefaham dengan kebijakan meningkatkan tekanan pada perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam mendukung militer Israel.

Kongres menyerukan penghentian Perjanjian Perdagangan Uni Eropa-Israel hingga hak-hak rakyat Palestina ditetapkan, dan berkomitmen untuk meningkatkan tekanan pada perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam perdagangan senjata, permukiman ilegal, pedudukan dan dinding apartheid Israel melalui strategi bahwa tekanan “perusahaan yang terlibat” bagian penting dari gerakan global Boikot, sangsi, dan penghentian saham (BDS).

Kampanye Solidaritas Palestina (PSC) mencatat bahwa pernyataan TUC, dan tujuan yang terkandung di dalamnya kini menjadi kebijakan resmi kongres serikat buruh itu.

Hal ini, menurutnya, menjadi dorongan penting bagi para aktivis Solidaritas Palestina dan BDS.

Di lain fihak, pernyataan TUC ini dikutuk oleh kelompok anti-boikot yang di bawah payung organisasi ‘Fair Play’, yang mengeluh bahwa boikot hanya akan memisahkan para pekerja Israel dan Palestina.

Uni Eropa mengutuk pembangunan pemukiman ilegal di wilayah Palestina yang diduduki sejak 1967 dan menganggapnya sebagai pelanggaran hukum internasional, namun perjanjian perdagangan dengan Israel masih berlaku.

Anggota Parlemen Eropa (MEP) dari Irlandia, Martina Anderson mengatakan, Israel telah melakukan kejahatan perang hak-hak manusia di Jalur Gaza

Anderson menegaskan, rakyat Palestina memiliki hak untuk berdaulat, berhak untuk mendapatkan kebebasan, berhak untuk hidup secara bermartabat dan terhormat. “Karena itu para anggota parlemen Eropa harus memikul tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ini, karena bila tidak maka Uni Eropa  akan menjadi “sekutu dalam kejahatan Israel ini,” katanya. (T/R05/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0