KONSER ANGKLUNG DI BANDUNG MASUK  GUINESS BOOK OF RECORD

Tamu Asia Afrika Smart City Summit saat bermain Angklung di Saung Angklung Udjo, Bandung. (Foto:Putry/MINA)
Tamu Asia Afrika Smart City Summit saat bermain di Saung Angklung Udjo, . (Foto:Putry/MINA)

Bandung, 4 Rajab 1436/23 April 2015 (MINA ) – Pertunjukan konser angklung yang dilakukan oleh sekitar 20.000 orang termasuk warga negara asing guna untuk menyambut kedatangan para pemimpin dan delegasi Asia-Afrika pada rangkaian kegiatan peringatan Konferensi Asia-Afrika ke 60, dicatat dalam Guiness Book of Record sebagai konser angklung terbesar di dunia.

“Tema yang diangkat dari konser angklung ini adalah menggaungkan persatuan dalam bermain angkung di Asia dan Afrika,” kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di sela-sela pertunjukan angklung, di Stadion Siliwangi, Bandung, Kamis.

Berdasarkan pantauan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) antusia masyarakat yang ikut sangat tinggi, mereka kebanyakan berasal dari berbagai macam daerah di Indonesia khususnya Bandung dan sekitarnya.

Lagu yang dibawakan untuk bermain angklung adalah “We Are The World” ciptaan penyanyi legendaris Michael Jackson, yang berthema persatuan dan kesatuan seluruh ummat manusia di dunia.

“Aksi ini melampaui rekor angklung dengan pemain terbanyak sebelumnya yang pernah dipecahkan di New York, AS  (5.000 orang) dan di Beijing, Cina (10.000 orang),” kata Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.

Seluruh pemain angklung mengenakan kaus bertuliskan Wonderful Indonesia dan panggung pun akan didekorasi dengan logo branding pariwisata tersebut. Media yang diundang berasal dari berbagai negara agar gaung Indonesia semakin luas.

“Angklung for The World” ini diharapkan mampu mempopulerkan seni musik tradisional di luar negeri. Para pengunjung akan dibuat terpukau dengan sambutan tradisi lokal yang mencerminkan semangat negara Asia Afrika untuk maju dalam kebersamaan.

Kegiatan yang dilaksanakan di stadion siliwangi tersebut diinisiasi oleh Pemerintah Bandung dan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

Salah satu peserta saat ditemui Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di kawasan Stadium Siliwangi mengatakan,  ini merupakan acara yang luar biasa yang pertama kali ditampilkan di Bandung, Indonesia sendiri.

Angklung

Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat Sunda di Pulau Jawa bagian barat.

Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil.

Dictionary of the Sunda Language karya Jonathan Rigg, yang diterbitkan pada tahun 1862 di Batavia, menuliskan bahwa angklung adalah alat musik yang terbuat dari pipa-pipa bambu, yang dipotong ujung-ujungnya, menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ, dan diikat bersama dalam suatu bingkai, digetarkan untuk menghasilkan bunyi.

Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Lisan dan Nonbendawi Manusia dari sejak November 2010. (L/P007/P010-P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0