Korban Meninggal Banjir Sentani 79 Orang, 43 Hilang

Sejumlah fasilitas terdampak banjir bandang di Kecamatan Sentani, Papua, termasuk sebuah helikopter milik BNPB. (dok. BNPB)

Jakarta, MINA – Banjir bandang yang melanda wilayah Sentani, pada akhir pekan lalu terus menambah daftar korban. Data terbaru yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (), Senin (18/3), pukul 15.00 WIB menunjukkan jumlah korban meninggal dunia mencapai 79 orang.

“Hingga hari ini tercatat 79 orang meninggal dunia. Sebanyak 70 di Kabupaten Jayapura dan 7 di Kota Jayapura. Adapun korban luka-luka mencapai 74 orang dan 43 orang belum ditemukan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Senin.

Ia menambahkan, sedikitnya ada 11.725 kepala keluarga di sembilan kelurahan terdampak banjir bandang ini. Sebanyak 350 rumah rusak berat, dan 211 rumah lainnya terendam banjir. Akibatnya 4.226 orang mengungsi di enam titik.

Untuk mempercepat evakuasi, kata Sutopo, tim reaksi cepat BNPB telah berangkat ke Sentani sejak Ahad (17/3) pagi untuk melakukan pendampingan penanganan darurat. Ketika sampai di sana, tim tersebut memberikan bantuan dana siap pakai sebesar Rp 1 miliar untuk aktifasi posko evakuasi.

“Begitu tiba di sana BNPB akan memberikan bantuan dana siap pakai untuk operasional aktifasi posko sebanyak Rp 1 miliar rupiah. Kebutuhan mendesak yang saat ini diperlukan adalah makanan siap saji, selimut, air bersih, obat-obatan, pakaian, terpal, peralatan memasak, dan alat berat,” katanya.

Hingga saat ini Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI dan relawan terus melakukan penanganan darurat. Evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban masih dilakukan. Sejumlah posko telah didirikan untuk memudahkan koordinasi. (L/R06/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)