Seoul, MINA – Korea Selatan pada Kamis (21/7) melaporkan lebih dari 70.000 infeksi COVID-19 baru untuk tiga hari berturut-turut, di tengah penyebaran cepat dari subvarian omicron yang sangat menular, media lokal melaporkan.
Sebanyak 71.170 kasus baru dikonfirmasi dalam 24 jam terakhir, sehingga beban kasus menjadi lebih dari 19 juta, menurut Kantor Berita Yonhap, Anadolu Agency melaporkan.
Pada hari Selasa dan Rabu, negara Asia Timur itu masing-masing melaporkan 73.582 kasus dan 76.402 kasus.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea menghubungkan lonjakan, yang dimulai pada akhir Juni, dengan subvarian omicron BA.5.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Hitungan harian naik lebih dari 10.000 pada 29 Juni untuk pertama kalinya dalam hampir tiga pekan, sebelum melampaui 20.000 pada 9 Juli dan kemudian mencapai 40.000 pekan lalu, kata laporan itu.
Badan tersebut memperingatkan bahwa negara itu telah memasuki “gelombang virus baru,” dengan mengatakan subvarian BA.5 menyumbang 52% dari semua kasus pada pekan ketiga bulan Juli, naik dari pekan pertama 24%.
Ada juga 17 kematian terkait virus di Korea Selatan selama sehari terakhir, meningkatkan jumlah kematian secara keseluruhan menjadi 24.794.
Sementara sebagian besar pembatasan virus telah dilonggarkan di negara itu, pemerintah telah merekomendasikan suntikan vaksin keempat untuk orang berusia 50 tahun dan lebih tua, serta orang berusia 18 tahun ke atas yang memiliki kondisi kesehatan yang buruk, tambah laporan itu. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam