Brusel, MINA – Kota Verviers di Belgia telah menjadi kota terbaru di Eropa yang memutuskan “hubungannya dengan rezim apartheid Israel” untuk “memperkuat dukungannya bagi rakyat Palestina,” demikian WAFA melaporkannya, Rabu (31/5).
Dalam pertemuannya, Dewan Kota Verviers membahas mosi yang diajukan oleh anggota Partai Sosialis (PS), Partai Buruh (PTB), dan Konfederasi Ekologi (ECOLO) yang mengatakan bahwa Kota Verviers ingin memperkuat dukungannya terhadap rakyat Palestina dengan memutuskan hubungannya dengan rezim apartheid Israel.
Rancangan proposal yang diajukan menyatakan, dewan kota Verviers berjanji untuk tidak membuka hubungan dengan Negara Israel dan institusinya selama sistem apartheid tetap ada dan pelanggaran hukum internasional oleh otoritas Israel.
Verviers mengikuti kota Liége di Belgia, yang dewan kotanya bulan lalu memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan Israel mengutip rezim “apartheid, penjajahan dan pendudukan militer.”
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Juga pada April lalu, Oslo (Norwegia) memutuskan untuk mengecualikan perusahaan yang secara langsung atau tidak langsung berkontribusi pada perusahaan pemukiman ilegal Israel, dan pada Februari 2023, Walikota Barcelona (Catalonia, negara bagian Spanyol) memutuskan untuk menangguhkan hubungan kelembagaan dengan apartheid Israel.
Di tempat lain, walikota Belém (Brasil) baru-baru ini mendeklarasikan kota tersebut sebagai Zona Bebas Apartheid.
Komite Nasional Divestasi dan Sanksi Boikot Palestina (BDS) (BNC), koalisi terbesar dalam masyarakat Palestina memberi hormat atas keputusan Verviers dan memuji apa yang digambarkannya sebagai “pekerjaan tak kenal lelah dari masyarakat sipil Belgia yang telah mewujudkan hal ini.”
BNC menyerukan pernyataan di kota-kota di seluruh dunia “untuk mengikuti contoh inspirasi dari Verviers, Liége, Oslo, Barcelona, dan Bélem dengan memutuskan hubungan dengan apartheid Israel untuk mendukung perjuangan Palestina untuk membongkar apartheid.”(T/R1/P2)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
Mi’raj News Agency (MINA)