KPAI : Pemerintah Penting Galakkan Pariwisata Ramah Anak  

Jakarta, MINA – Pasca terjadinya tragedi tenggelamnya kapal motor (KM) Sinar Bangun, Komisi Perlindungan Anak Indonesia () mengatakan, pemerintah penting untuk menggalakkan pariwisata ramah anak.

Menurut keterangan Kementerian Sosial (kemensos)  pada 25 Juni lalu di Jakarta, peristiwa memilukan tenggelamnya setelah suasana hari raya disinyalir menelan korban lebih dari 100 orang. Salah satu penyebabnya diduga standar muatan 40 orang dipenuhi sekitar 200 orang.

Komisioner KPAI, Ai Maryati Solihah dalam siaran tertulisnya pada Senin (2/7) menyatakan, KPAI menyoroti dalam situasi seperti itu sangat mungkin korban anak-anak dan remaja mendominasi penumpang kapal tersebut untuk menikmati libur panjang.

Dalam data KPAI yang berhasil dihimpun dari BNPB bahwa korban anak-anak berjumlah sekitar 30-an orang baik yang meninggal, selamat dan dinyatakan hilang.

“KPAI menyampaikan bela sungkawa yang mendalam kepada para korban dan keluarga, semoga Tuhan memberikan keikhlasan dan ketabahan. KPAI juga akan melakukan pengawasan dan Koordinasi dengan stakeholder  termasuk BODT (Badan Otorita Danau Toba) dan Pemerintah Daerah di Posko Terpadu Kecelakaan KM Sinar Bangun di Pelabuhan Tigaras Kab. Simalungun  pada Senin ini (2/7/2018), Pukul 13.00 WIB,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, KPAI memberikan dukungan secara moral kepada Basarnas untuk bekerja secara maksimal agar korban segera ditemukan secara keseluruhan.

“Untuk selanjutnya KPAI akan menyampaikan pentingnya pariwisata ramah anak yang menekankan aspek keselamatan dan perlindungan pada para pengguna jasa pariwisata termasuk alat perhubungan dan sarana lainnya agar memiliki wawasan dan perspektif perlindungan anak,” ujarnya.

Ia menambahkan, mengingat libur panjang masih 2 minggu lagi untuk anak-anak sekolah, KPAI berharap Danau Toba sebagai salah satu tujuan wisata di Indonesia akan terus meningkatkan pelayanan pengelolaan wisata dan berupaya menerapkan pariwisata yang mengutamakan keselamatan dan perlindungan anak. (R/R10/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)