Riyadh, MINA – KTT Arab-Cina pada Jumat malam (9/12/2022) menegaskan, masalah Palestina tetap menjadi perhatian utama di Timur Tengah.
Demikian antara lain isi Deklarasi Riyadh yang dihasilkan pada akhir pertemuan puncak pertama antara negara-negara Arab dan Cina, yang diselenggarakan oleh Arab Saudi di ibukota, Riyadh. Quds Press melaporkan.
Deklarasi Riyadh menyatakan, masalah Palestina membutuhkan solusi yang adil dan abadi atas dasar solusi dua negara, dengan mengakhiri pendudukan Israel di wilayah Palestina, dan mendirikan negara Palestina merdeka di perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Deklarasi menekankan “ketidakabsahan permukiman Israel di tanah Palestina dan Arab yang diduduki dan ketidakabsahan praktik sepihak Israel yang bertujuan mengubah status quo di Yerusalem.”
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Deklarasi juga menekankan perlunya pelestarian status sejarah dan hukum Yerusalem Timur yang diduduki.
Negara-negara Arab dan Cina menyebutkan pentingnya peran Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), dan kebutuhan untuk mendukungnya agar dapat memenuhi mandat PBB.
Para pemimpin KTT Arab-Cina mengusulkan adanya konferensi perdamaian internasional dengan partisipasi yang lebih luas, lebih banyak kredibilitas, dan pengaruh yang lebih besar.
KTT Arab-Cina berlangsung dalam rangka kunjungan Presiden Xi Jinping ke Arab Saudi, yang dimulai Rabu lalu dan akan berlanjut hingga Sabtu (10/12/2022).
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan, KTT Cina-Arab pertama adalah yang terbesar secara diplomatik dan tingkat tertinggi antara Cina dan dunia Arab sejak berdirinya RRC, serta tonggak sejarah dalam sejarah hubungan China-Arab. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat