KUBURAN MASSAL ROHINGYA DITEMUKAN DI THAILAND SELATAN

Tim penyelamat Thailand menggotong mayat migran Rohingya melalui hutan dan gunung untuk mencapai ambulans di distrik Sadao, Provinsi Songkla, Jumat 1 Mei 2015. (Foto: AP/Sumeth Panpetch)
Tim penyelamat Thailand menggotong mayat migran melalui hutan dan gunung untuk mencapai ambulans di distrik Sadao, Provinsi Songkla, Jumat 1 Mei 2015. (Foto: AP/Sumeth Panpetch)

Songkla, Thaikand, 13 Rajab 1436/2 Mei 2015 (MINA) – Polisi dan petugas penyelamat Thailand, diberitahu oleh warga desa, ditemukan etnis Rohingya di .

Temuan Jumat (1/5) itu berlokasi di sebuah kamp yang telah ditinggalkan, di distrik Sadao, provinsi Songkla, hanya 300 meter utara perbatasan Malaysia, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Untuk melakukan evakuasi, petugas Layanan Pertolongan Kota Maikom Sadao, Sathit Kamsuwan, mengatakan kepada media Phuketwan, sekitar 200 tentara, polisi dan petugas penyelamat harus mendaki dengan berjalan kaki selama 50 menit ke atas bukit ke dalam hutan untuk sampai ke kamp.

Kepala Polisi Thailand, Somyot Pumpanmuang di Bangkok menggambarkan daerah itu sebagai “kamp penjara virtual”, di mana migran dikurung di kandang bambu.

Setidaknya 32 kuburan telah ditemukan dan tim forensik telah menggali mayat-mayat tersebut.

Pumpanmuang mengatakan kepada wartawan di Bangkok, mungkin ada 20 kuburan lebih di daerah tersebut.

“Mereka harus membawa mayat karena ambulans tidak bisa melewati daerah tersebut. Kami telah menghitung 32 kuburan, ditambah satu mayat di atas tanah sejauh ini. Ada satu yang selamat,” kata Kamsuwan.

Migran selamat berasal dari Bangladesh, ia kelaparan dan kelelahan. Ia diyakini telah dibiarkan agar mati ketika para pedagang melarikan diri.

Media Phuketwan melaporkan, otot-otot korban sangat lemah dan dia telah dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.

Tim penyidik ​​mengatakan, mereka memperkirakan ada 200 hingga 300 orang etnis Rohingya Muslim dari Myanmar dan Bangladesh yang dikurung di kamp oleh pedagang manusia, mereka menunggu keluarganya membayar uang tebusan sebelum membiarkan mereka menyeberangi perbatasan ke Malaysia. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Comments: 0