Kue Lebaran Khas Palestina Dilestarikan di Kamp-kamp Lebanon

Beirut, MINA – Keluarga-keluarga di kamp- Palestina di melestarikan kebiasaan membuat kue Idul Fitri, karena pembuatan kue khas Palestina adalah salah satu potret dan bentuk paling penting dalam mempertahnkan warisan Palestina pada hari-hari Idul Fitri.

Asosiasi Dukungan Sosial di kamp pengungsi Palestina Burj El-Barajneh, di selatan ibu kota Lebanon, Beirut, mengorganisir pertemuan para wanita lanjut usia, untuk membuat kue lebaran khas Palestina ini, Pusat Informasi Palestina melaporkannya dikutip MINA, Kamis (5/5).

Direktur Rumah Lansia dari Asosiasi ini, Sahar Sarhan, mengatakan, pembuatan kue Idul Fitri di rumah-rumah Palestina di kamp-kamp pengungsi Palestina di Lebanon mengekspresikan keaslian orang-orang Palestina dan komitemen mereka mempertahkan isu perjuangan dan warisan mereka meskipun bertahun-tahun mereka berada di pengungsian.

“Para wanita tua Palestina membuat kue dan membagikannya kepada tetangga dan kerabat pada hari pertama Idul Fitri. Kue lebaran juga disajikan kepada para pengunjung asosiasi yang ingin mengucapkan selamat di hari raya,” kata Sarhan kepada kantor berita Arab Quds Press.

Sarhan menekankan, tidak peduli berapa lama tahun-tahun berlalu, suara tuntutan untuk kembali ke Palestina tidak akan surut.

“Kami akan tetap berkomitmen pada hak kami untuk kembali ke tanah kami di Palestina, dan untuk menghidupkan kembali warisan Palestina dalam segala bentuknya, sampai pembebasan tanah Palestina dan hak kembali para pengungsi Palestina terwujud,” ujarnya.

Sarhan menjelaskan, asosiasi berusaha untuk menanamkan konsep pencarian keaslian rakyat Palestina, dengan mengumpulkan dan mengarsipkan informasi melalui orang tua, untuk membekali generasi Palestina, dari generasi ke generasi, dengan segala sesuatu yang dapat diketahui tentang isu persoalan mereka.

“Asosiasi Dukungan Sosial di Lebanon menaruh perhatian untuk melayani orang tua di kamp-kamp dan komunitas Palestina, karena kurangnya layanan yang diberikan kepada mereka sebagai akibat dari kondisi sosial dan ekonomi,” ungkap Sarhan.

Jumlah pengungsi Palestina di Lebanon saat ini diperkirakan mencapai 200.000 jiwa, demikian menurut perkiraan PBB. Kebanyakan dari mereka tersebar di 12 kamp pengungsi dan daerah-daerah permukiman lainnya di negara tersebut. (T/R1/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.