Washington, MINA – Jared Kushner, Penasihat Senior Presiden AS Donald Trump, mengatakan pembukaan situs tersuci ketiga Islam, Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, untuk semua Muslim adalah bagian dari perjanjian perdamaian Uni Emirat Arab-Israel dan akan membantu mengurangi ketegangan antara Israel dan dunia Muslim.
Mantu Presiden Trump itu Ia mengungkapkan ikhwal ini pada konferensi pers melalui telepon dari Washington. Laporan Saudi Gazette, Senin (17/8).
“Orang Israel sangat senang bahwa mereka bisa mendapatkan penerbangan yang lebih murah sekarang dengan terbang melalui Dubai. Saya juga tahu banyak Muslim yang senang bahwa mereka sekarang dapat terbang melalui Dubai ke Tel Aviv untuk pergi dan mengunjungi Masjid Al-Aqsa,” ujarnya.
Israel juga tetap menganggap Raja Yordania sebagai penjaga Masjid Al-Aqsa yang sekarang terbuka untuk semua Muslim, lanjutnya.
Baca Juga: Satu-satunya Dokter Ortopedi di Gaza Utara Syahid Akibat Serangan Israel
“Kita bisa membuat umat Islam datang dan salat di Al-Aqsa dengan bebas dan damai. Semakin banyak orang di seluruh dunia akan menyadari bahwa Al-Aqsa tidak diserang, masjid terbuka, dan mudah-mudahan akan mengurangi ketegangan yang ada antara Israel, Muslim dan dunia berdasarkan beberapa pemisahan anti-Semit bersejarah yang telah ada terlalu lama,” lanjut Kushner.
“Jelas, terobosan bersejarah, ini adalah perjanjian perdamaian pertama di kawasan ini dalam 26 tahun, dan hanya yang ketiga dalam 70 tahun terakhir dengan Israel. Jadi saya pikir ini memberi banyak optimisme besar bahwa Timur Tengah tidak harus terjebak dalam konflik di masa lalu,” imbuhnya.
“Mudah-mudahan ini mengarah pada serangkaian kemajuan baru yang dapat memajukan kawasan ini,” tambahnya.
Karenanya, kesepakatan damai akan membawa kemakmuran ekonomi bagi Israel dan UEA, kata penasihat senior itu.
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
“UEA dan Israel adalah pusat kekuatan keamanan teknologi dan pusat kekuatan ekonomi. Orang-orang melihat potensi perdagangan yang luar biasa di antara mereka,” kata Kushner.
Dia menjelaskan, AS tidak menekan negara lain di kawasan itu untuk membuat hubungan diplomatik dengan Israel. Setiap negara seharusnya membuat keputusan independen tentang hal itu, kata Kushner.
Pekan lalu, Uni Emirat Arab dan Israel menyetujui normalisasi penuh hubungan dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Presiden AS Donald Trump.
Kushner adalah aktor utama normalisasi ini termasuk menolak aneksasi oleh Israel, dalam rangka mewujudkan programnya menciptakan wilayah Timur Tengah sebagai wilayah yang lebih damai.(T/RS2/P1)
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat
Mi’raj News Agency (MINA)