Kutuk Boko Haram, Ormas Muslim Nigeria: Tidak Ada Pemaksaan dalam Islam

Daiypost.ng

Yobe, Nigeria, MINA – Organisasi kemasyarakatan Muslim Rights Concern (MURIC) di Nigeria mengecam tindakan kelompok yang memaksa salah satu siswi yang mereka culik dari Dapchi, Negara Bagian Yobe, Leah Sherubu, untuk mengenakan jilbab.

MURIC mengatakan, upaya untuk memaksa Leah masuk Islam patut dicela dan dikecam, Dailypost.ng melaporkan seperti dikutip MINA, Sabtu (24/3).

Seperti diberitakan, Boko Haram pada Rabu lalu mengembalikan 105 dari 111 gadis yang diculik pada 19 Februari 2018, lima di antara mereka dilaporkan tewas sementara satu, Leah Sherubu, tidak dibebaskan.

Salah satu gadis yang dibebaskan, Khadija Grema, mengungkapkan, Leah tidak dibebaskan karena ia seorang Kristen dan menolak mengenakan jilbab atau menjadi mualaf.

MURIC meminta Pemerintah Federal untuk mengambil tindakan segera dan proaktif dalam mengamankan pembebasan Leah.

Organisasi Muslim itu menyatakan, “Doktrin Boko Haram adalah bid’ah dan metode-metodenya bertentangan dengan ajaran Islam yang murni.”

“Al Quran yang agung menegaskan bahwa tidak ada paksaan dalam Islam (2: 256). Dikatakan bahwa Allah sendiri dapat menjadikan seluruh umat manusia umat Islam jika Dia menghendaki (11: 118). Islam melarang konversi (agama) paksa,” kata MURIC. “Sekali lagi kami menolak Boko Haram sebagai kelompok Islam. Kami mendesak pimpinan dan anggota kelompok itu untuk memeriksa kembali basis ideologisnya.”

MURIC menegaskan, Leah Sherubu harus dibebaskan karena dasar untuk menahannya setelah membebaskan teman-teman sekolahnya adalah salah dan tidak Islami.

“Kami menyerukan Pemerintah Federal (FG) untuk memperluas ruang lingkup dialog dengan Boko Haram dengan memasukkan isu-isu doktrinal. Para ulama Islam harus dilibatkan dalam diskusi semacam itu dengan para pemberontak itu,” kata lembaga itu.

Menurut MURIC, proses ini adalah elemen penting untuk deradikalisasi Boko Haram. Mengalahkan militer Boko Haram saja akan menjadi kemenangan yang tidak berarti tanpa rekayasa ulang secara ideologis.

MURIC meminta Pemerintah Abuja untuk kembali ke meja perundingan untuk mengamankan pembebasan satu-satunya gadis Kristen di antara gadis-gadis Dapchi yang ditahan oleh para pemberontak. Warga Nigeria telah bersatu dalam doa mereka untuk membebaskan gadis-gadis Dapchi.

“FG harus mencatat bahwa Boko Haram tidak sebanyak yang orang pikirkan. Dengan menahan gadis Kristen, mereka berusaha memecah Nigeria sekali lagi dengan memunculkan garis pemisah agama.” (T/R11/RI-1)

Miraj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.