Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kutuk Pelanggaran Gencatan Senjata Israel, AWG: Zionis Pengkhianat Kemanusiaan  

Arina Islami Editor : Widi Kusnadi - Rabu, 22 Oktober 2025 - 14:55 WIB

Rabu, 22 Oktober 2025 - 14:55 WIB

24 Views

Ketua Presidium AWG Muhammad Anshorullah saat menyampaikan orasi dalam Aksi Jum’at Rutin untuk Palestina Edisi 27, Jumat (10/10/2025). [Foto: AWG]

Bekasi, MINA – Aqsa Working Group (AWG) mengecam keras pelanggaran gencatan senjata yang kembali dilakukan oleh Zionis Israel di Jalur Gaza dan menegaskan bahwa entitas penjajah itu adalah pengkhianatan terhadap perdamaian dan kemanusiaan.

Dalam Pernyataannya yang dirilis pada Rabu (22/10), AWG menyoroti laporan Government Media Office (GMO) Gaza yang mencatat sedikitnya 80 pelanggaran gencatan senjata oleh Israel sejak diumumkannya penghentian agresi militer.

Akibat pelanggaran itu, 97 warga Palestina gugur syahid dan lebih dari 230 orang lainnya luka-luka, termasuk perempuan dan anak-anak. Mengutip Quds News Network.

Ketua Presidium AWG, Muhammad Anshorullah, menyatakan bahwa pelanggaran berulang tersebut adalah bukti nyata watak asli Zionis Israel yang tidak pernah menghormati perjanjian damai.

Baca Juga: BMKG: Cuaca Jakarta Berawan Sepanjang Hari, Suhu Stabil di Kisaran 24–29 Derajat Celsius

“Pelanggaran berulang ini membuktikan bahwa Zionis Israel tidak pernah berniat menghormati perjanjian apa pun. Mereka hanya menggunakan istilah ‘gencatan senjata’ untuk menghentikan perlawanan, sementara genosida terhadap rakyat Gaza terus mereka lanjutkan,” tegas Anshorullah.

Anshorullah menegaskan, lebih dari 80 pelanggaran gencatan senjata yang menargetkan warga sipil adalah bukti bahwa Zionis Israel merupakan musuh kemanusiaan dan pelanggar berat hukum internasional.

“Dunia tidak boleh terus bersembunyi di balik ilusi netralitas. Diam terhadap kejahatan berarti menjadi bagian dari kejahatan itu sendiri,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi komitmen para pejuang kemerdekaan Palestina yang tetap menghormati perjanjian gencatan senjata sesuai ajaran Islam dalam Al-Qur’an surat Al-Anfal ayat 61, yang memerintahkan umat Islam untuk condong kepada perdamaian bila lawan juga menginginkannya.

Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Membaik, DLH: Kombinasi Hujan dan Penegakan Aturan Emisi

Dalam pernyataan itu, AWG juga mengecam keras “rencana perdamaian” Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang disebutnya sebagai kamuflase politik untuk melindungi rezim genosida Netanyahu dan memperluas pengaruh imperialisme AS di Timur Tengah.

“Peace plan itu bukan diplomasi, tetapi proyek kolonialis untuk menormalisasi penjajahan dan menghapus Palestina dari peta dunia. Amerika Serikat telah menjadi bagian dari Zionisme internasional,” tegas Anshorullah.

Ia menambahkan, setiap bentuk campur tangan Amerika di Gaza hanyalah perpanjangan tangan imperialisme modern yang menghalangi kemerdekaan Palestina sejati.

Tuntut Netanyahu Diadili dan Anshorullah juga menuntut agar Benjamin Netanyahu dan rezim Zionis Israel diadili di Mahkamah Internasional atas kejahatan perang dan genosida terhadap bangsa Palestina.

Baca Juga: Pasca Ledakan, SMAN 72 Jakarta Terapkan Pembelajaran Daring dan Pendampingan Psikososial

“Tanpa penegakan hukum internasional, gencatan senjata hanyalah jeda menuju pembantaian berikutnya,” ujarnya.

AWG menyerukan seluruh negara peserta Konferensi Sharm el-Sheikh, termasuk Republik Indonesia, untuk mengambil tindakan nyata dan tegas, bukan sekadar kutukan verbal.

Selain itu, AWG mengajak umat Islam dan bangsa-bangsa merdeka di seluruh dunia untuk melakukan boikot total terhadap produk, lembaga, dan entitas yang berafiliasi dengan Zionis Israel serta para pendukungnya.

Dalam penutup pernyataannya, Anshorullah menegaskan bahwa perlawanan rakyat Palestina adalah hak sah mereka untuk mempertahankan diri dan membebaskan tanah air dari penjajahan.

Baca Juga: Jakarta Gelar Jamuan Kehormatan Forum Perdamaian Dunia

“Hari ini dunia menyaksikan genosida paling sistematis di abad modern. Namun kami meyakini janji Allah, bahwa kemenangan pasti berpihak kepada mereka yang berjuang di jalan-Nya. Palestina akan merdeka, Al-Aqsa akan terbebas, dan Zionisme akan hancur bersama kesombongannya,” tegas Anshorullah.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menag Serukan Kolaborasi Wasathiyah Islam dan Nilai Tionghoa

Rekomendasi untuk Anda