New York, 2 Shafar 1436/25 November 2014 (MINA) – Kuwait mengutuk pelanggaran terang-terangan atas kesucian masjid Al-Aqsa oleh tentara Israel dan pemukim Yahudi dan mencegah warga Palestina memasuki tempat suci itu.
Sikap Kuwait resmi diungkapkan oleh Duta Besar Mansour Al-Otaibi Ayyad di markas PBB, New York, seperti dilaporkan Kuwait News Agency (KUNA) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Utusan Kuwait menegaskan perlunya membahas topik penting ini dalam menghentikan penodaan Israel pada status suci dan tindakan provokatif ilegal Israel di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Al Quds Timur.
Tindakan tersebut merupakan skema Tel Aviv untuk memperkuat pendudukan dan terus menekan rakyat Palestina, demikian Dubes Kuwait, Al-Otaibi menyatakan.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Ia menyerukan masyarakat internasional, yaitu Dewan Keamanan PBB, untuk memikul tanggung jawab yang diperlukan dalam hal ini, berusaha untuk menghentikan serangan Israel di masjid suci, juga mencatat bahwa pelanggaran berulang ditandai dengan masuknya aktivis Yahudi radikal ke dalam kompleks, di bawah perlindungan polisi Israel.
Kuwait, dalam hal ini, menegaskan legitimasi hak-hak asasi rakyat Palestina, yaitu hak untuk mendirikan sebuah negara merdeka dengan merujuk pada kesepakatan 1967 dengan Al Quds Timur sebagai ibukotanya, Duta Besar Al-Otaibi menekankan.
Al-Otaibi mendesak untuk melepaskan, segera semua tahanan Palestina, terutama yang sakit dan anak-anak, termasuk orang-orang yang telah ditahan sebelum menandatangani perdamaian Oslo kesepakatan di awal 90-an.
Pembahasan masalah ini bertepatan dengan Hari Solidaritas Internasional untuk orang-orang Palestina dan ulang tahun kedua resolusi bersejarah PBB yang menerima Palestina sebagai negara pengamat non-anggota di PBB.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Kesimpulannya, ia mengucapkan terima kasih kepada organisasi internasional dan lembaga yang mendukung hak-hak rakyat Palestina (T/P005/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)