Berlin, MINA – Label fesyen Jerman, GmbH memulai dan mengakhiri catwalknya di Paris dengan seruan gencatan senjata di Gaza. Demikian dikutip dari Memo, Selasa, (23/1).
Pendirinya, Benjamin Huseby dan Serhat Isik, memberikan pidato sebelum memamerkan koleksi Musim Dingin/Musim Semi 2024 mereka yang berjudul Untitled Nations, menyoroti bahwa melalui karya mereka, mereka menyoroti fakta bahwa “anak-anak imigran Muslim di Eropa bukanlah teroris”.
Isik menambahkan: “Demonisasi (persepsi buruk) terhadap umat Islam telah menimbulkan perhatian yang tidak proporsional terhadap penampilan umat Islam. Namun dehumanisasi selama berabad-abad, kiasan orientalislah yang telah membawa kita pada penderitaan yang paling mematikan.”
Huseby mengatakan mereka tidak takut berpolitik. “Kami tertarik dengan kemungkinan politik dan formal fashion sebagai media pertukaran antar budaya,” jelasnya.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
“Kami mengalami banyak malam tanpa tidur setelah menyaksikan gambar-gambar paling kejam dan mengerikan yang pernah kami lihat (korban serangan Israel di Gaza Palestina), yang untuk pertama kalinya disiarkan langsung di ponsel kami,” dan sebagai hasilnya, mereka melakukan protes, mengambil bagian dalam pertemuan dan menyerukan untuk gencatan senjata.
“Kami telah menyerukan gencatan senjata sekarang, pembebasan semua sandera dan gencatan senjata sekarang, kemerdekaan Palestina dan diakhirinya pendudukan. Semua tuntutan, menurut kami, tidak boleh kontroversial.”
Menguraikan kebangkitan kelompok sayap kanan di Eropa dan meningkatnya Islamofobia dan anti-Semitisme, Isik bertanya: “Betapa mudahnya mengalihkan perhatian kita, untuk membuat kita percaya bahwa memang ada perjuangan antara dua orang yang sudah terpinggirkan, padahal sebenarnya perjuangan itu adalah sebuah perjuangan antara kekuasaan dan keadilan. Nasionalisme eksklusif dan kemanusiaan universal yang sejati. Penindasan dan kebebasan.”
GmbH adalah merek dan kolektif fesyen Jerman yang didirikan pada tahun 2016 oleh Isik dan Huseby. Isik adalah orang Turki dan Jerman, sedangkan Huseby adalah orang Norwegia dan Pakistan, dan asal usul mereka sering kali disebutkan dalam pakaian mereka yang ramah lingkungan. (T/B03/P2)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal
Mi’raj News Agency (MINA)