Langkanya Hewan Kurban di Myanmar Hentikan Ekspor ke Bangladesh

Shapuridip, 17 Dzulqa’dah 1437/20 Agustus 2016 (MINA) – Langkanya hewan untuk kurban hari raya Idul Adha di menyebabkan mahalnya harga daging dan terhentinya ekspor sapi dan keerbau ke Bangladesh.

Muslim Bangladesh yang bergantung kepada impor dari Myanmar, merasakan dampak dari kelangkaan hewan kurban di negeri mayoritas penganut Buddha itu.

Kelangkaan di Myanmar terjadi karena sulitnya perizinan dan banyaknya pungutan liar dari keamanan Myanmar terhadap pedagang hewan kurban lokal.

Kamal, seorang pedagang sapi di Shapuridip, perbatasan Myanmar-Bangladesh, mengatakan bahwa beberapa faktor tersebut menyebabkan tingginya harga. Demikian yang diberitakan Kaladan Press yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Menurut pedagang dari Bangladesh, Myanmar menghentikan ekspor mereka karena tidak mendapatkan keuntungan setelah menjual di pasar.

Seorang pedagang sapi dari Aley Than Kyaw, Maungdaw misalnya, menjual sapi sedang dengan harga 700.000-800.000 Kyat dengan keuntungan sangat sedikit. Jika harus menjual ke Bangladesh, banyak yang harus dibayar ketika samapai di sana.

 

“Sebagian besar sapi dan kerbau datang ke Bangladesh dari Akyab (Sitwee) dan Myanmar melalui rute laut yang memakan waktu hingga tiga hari,” kata Jafor, salah seorang pedagang lokal di Bangladesh. (T/P004/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.