Ramallah, 23 Sya’ban 1434/1 Juli 2013 (MINA) – Pusat Studi Tahanan dan Hak Asasi Manusia Ahrar melaporkan tentara Israel menculik 1.790 warga Palestina dalam enam bulan pertama tahun ini, termasuk menculik 300 orang, dan menembak 16 warga Palestina sampai meninggal.
Puluhan perempuan, anak, lansia, pejabat, intelektual dan wartawan adalah termasuk di antara yang diculik, kata Pusat Studi Ahrar, menurut laporan IMEMC yang dipantau kantor berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).
Pusat ini menambahkan penculikan terjadi di berbagai daerah di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Al Quds (Yerusalem), di samping 25 penculikan di Jalur Gaza, termasuk nelayan dan lima lainnya di terminal perbatasan.at. Jumlah tertinggi kedua dilakukan di Yerusalem, kemudian Nablus.
Ahrar mengatakan Februari merupakan bulan penangkapan terbanyak, di mana Israel menculik 382 warga Palestina, sedang Januari mereka menculik 350 warga, 300 pada Juni, 263 pada Mei, 259 pada April dan 236 pada Maret.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Pusat ini lebih lanjut melaporkan tentara Israel juga menculik tujuh pejabat Palestina yang bernama Ahmad Attoun, Hatem Qfeisha, Abdul-Jabbar fuqaha, Imad Nofal, Basem Za’areer, Mahmud Ramahi, dan Muhammad Jamal An-Natsha.
Selanjutnya, Ahrar mengatakan tentara Israel juga menculik 33 perempuan, termasuk istri dan kerabat tahanan politik, dan 17 dari wanita yang diculik itu hingga kini masih dipenjara Israel.
Mereka juga mengatakan 14 warga Palestina, termasuk 10 dari Tepi Barat, dan empat dari Jalur Gaza, ditembak dan dibunuh tentara Israel sejak awal tahun ini, selain dua tahanan politik Palestina yang meninggal di Israel penjara.
Tahanan Arafat Jaradat, 33, dari Hebron, meninggal karena penyiksaan ekstrim para interogator Israel, dan tahanan Maisara Abu Hamdiyya, 64, meninggal karena kanker stadium lanjut akibat kurangnya perawatan medis di penjara-penjara Israel.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Empat warga Palestina lainnya tewas akibat tembakan militer Israel di Jalur Gaza.
Kepala Pusat Ahrar, Fuad Al-khoffash, menyatakan lembaganya mendokumentasikan invasi militer harian, penculikan dan serangan setiap hari oleh Israel, dan meminta masyarakat internasional untuk bertindak terhadap pelanggaran Israel yang sedang berlangsung dan makin meningkat.(T/P03/R2)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza