Laporan: Israel Tangkap 1.500 Warga Palestina Sejak Awal Tahun 2020

Ramallah, MINA – Pusat Studi Tahanan melaporkan, tentara pendudukan Israel telah menangkap 1.500 Palestina termasuk 35 perempuan dan 240 anak sejak awal tahun ini.

Juru Bicara Media Center Pusat Studi itu Riyad Al-Ashqar mengatakan, Israel secara rutin menangkap warga Palestina sebagai alat penindasan dan hukuman kolektif, bahkan selama penguncian untuk memerangi pandemi virus corona.

“Pendudukan Israel membahayakan kehidupan Palestina dengan menangkap mereka dalam keadaan yang luar biasa, sementara pemerintah dunia membebaskan para tahanan mereka, termasuk Israel yang telah membebaskan ratusan tahanan Yahudi untuk memerangi virus corona,” kata Riyad Al-Ashqar seperti dikutip dari MEMO, Jumat (8/5).

Menurut Al-Ashqar, otoritas pendudukan Israel telah menjadikan semua tahanan satu atau lebih mendapatkan bentuk penyiksaan fisik atau psikologis, pelecehan moral dan perlakuan merendahkan martabat, terutama anak-anak.

Laporan tersebut mencatat, lebih dari sepertiga penangkapan terjadi di Yerusalem dengan 600 penangkapan.

Al-Ashqar juga mengatakan tahanan termuda yang ditangkap tahun ini adalah Majid Ali Abu Saada, berusia 7 tahun dari kota Jayyous, sebelah timur Qalqilya, Tepi Barat utara. (T/SRT/R6/P1

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: siti aisyah

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.