Damaskus, 12 Muharram 1435/16 November 2013 (MINA) – Konferensi perdamaian konflik Suriah yang lama tertunda akan diselenggarakan pada tanggal 12 Desember, surat kabar Suriah melaporkan Kamis (14/11).
Harian Suriah Al-Watan mengutip diplomat di Paris yang mengatakan Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan kepada rekan Prancisnya, Laurent Fabius, bahwa Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon akan mengumumkan tanggalnya pada 25 November.
Namun, sumber pemerintah Suriah menolak untuk mengkonfirmasi laporan itu, sementara penasehat presiden Koalisi Nasional oposisi, Munzer Aqbiq, juga mengatakan tanggal perundingan belum selesai.
“Penyelenggara konferensi Jenewa II ingin konferensi diadakan sebelum akhir tahun,” kata Aqbiq.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Masyarakat internasional telah berusaha selama berbulan-bulan untuk mengadakan konferensi perdamaian Jenewa II, namun tanggal yang diusulkan belum disepakati oleh semua pihak.
Rezim Suriah telah mengatakan bersedia untuk hadir, tetapi kepergian Presiden Bashar al-Assad dari kantor tidak akan di atas meja. Pihak oposisi telah terbagi sikap atas konferensi tersebut, tetapi pekan ini mengatakan akan hadir dalam kondisi tertentu.
Sementara itu, pihak Kremlin Mokow mengatakan Assad membahas pembicaraan di telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis.
Presiden Rusia menilai positif kesiapan pemerintah Assad untuk menghadiri pembicaraan.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Tak lama setelah itu, seorang pejabat Suriah mengatakan tim tingkat tinggi Damaskus akan melakukan perjalanan ke Moskow pada Senin untuk bertemu dengan pejabat Rusia bertujuan menyelesaikan rincian dari konferensi perdamaian yang dijadwalkan akan digelar di Jenewa.
Delegasi mencakup Penasehat Presiden Buthaina Shaaban, Wakil Menteri Luar Negeri Faisal Muqdad dan Ahmad Arnous, pejabat senior kementerian luar negeri untuk urusan Eropa.(T/P09/R2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama