Laporan UE Ungkap Diskriminasi Anti-Muslim

Foto: World Bulletin

, MINA – Diskriminasi terhadap umat Islam di Eropa telah menjadi kejadian atau ‘pengalaman berulang’, demikian laporan Uni Eropa (UE) yang dirilis Kamis (21/9) waktu setempat.

Sebuah laporan dari Badan Hak Asasi UE menemukan meskipun 76% orang Muslim merasakan keterikatan kuat dengan negara tempat mereka tinggal, proporsi signifikan penganut Islam merasa didiskriminasikan.

Studi tersebut menemukan 17% responden Muslim merasa didiskriminasikan atas dasar agama atau kepercayaan agama mereka dalam lima tahun menjelang penelitian. Pada 2008, angka itu masih 10%, World Bulletin melaporkannya yang dikutip MINA.

Direktur Badan Hak Asasi UE Michael O’Flaherty, mengatakan hasil studi itu menunjukkan bahwa umat Islam terintegrasikan ke dalam masyarakat Eropa.

“Bagaimanapun, setiap insiden diskriminasi dan kejahatan berbasis kebencian menghalangi sikap terbuka mereka dan mengurangi kesempatan mereka mendapatkan pekerjaan,” ujarnya.

“Kita berisiko mengasingkan individu dan komunitas mereka, dengan konsekuensi yang berpotensi berbahaya,” tambahnya.

“Muslim yang merasa didiskriminasi mengatakan rata-rata terjadi setidaknya lima kali dalam setahun. Ini menunjukkan bahwa diskriminasi (terhadap Muslim) adalah pengalaman yang berulang,” demikian ungkap laporan tersebut.

Badan tersebut mengatakan umat Islam telah menghadapi diskriminasi dalam satu atau lebih bidang kehidupan sehari-hari, seperti pekerjaan, pendidikan, perumahan, perawatan kesehatan, dan saat menggunakan layanan publik atau swasta.

Studi tersebut juga mengungkapkan hampir 40% wanita Muslim yang mengenakan jilbab atau niqab di depan umum dilecehkan, dibandingkan dengan 23% wanita yang tidak memakai pakaian semacam itu.

Pria Muslim yang mengenakan busana tradisional atau keagamaan dicegah oleh polisi, hampir setengah responden merasa mereka dicegah karena pakaian mereka, kata laporan tersebut.

Laporan tersebut diterbitkan pada hari yang sama Kementerian Dalam Negeri Austria mengumumkan larangan pemakaian cadar di depan umum, yang akan mulai berlaku pada 1 Oktober.

Badan Hak Asasi UE mengatakan survei terhadap 10.527 orang yang mengidentifikasi diri mereka sebagai Muslim itu dilakukan di 15 negara anggota UE.

“Saya sangat prihatin dengan tantangan yang dihadapi oleh wanita Muslim di Eropa,” kata Vera Jourova, Komisioner Eropa untuk Keadilan. (T/R11/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.