Banjarmasin, MINA – Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa’adi menyampaikan pentingnya menjaga keragaman.
Pesan ini disampaikan Zainut saat membuka Launching Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional XIXX Tahun 2022 di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Kamis (25/8).
“Masyarakat Indonesia dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki begitu banyak keragaman, mencakup keragaman budaya, bahasa, etnis, dan agama. Keragaman tersebut harus menjadi kekuatan integrasi yang mengikat kemasyarakatan,” kata Zainut.
“Di sisi lain, keragaman tersebut juga harus berpotensi menjadi penyebab terjadinya persatuan dan kesatuan kita. Jangan sampai pluralitas kita menjadi benturan yang memecah belah kita,” tambahnya.
Baca Juga: Menag Akan Buka Fakultas Kedokteran di Universitas PTIQ
Dia mengatakan, kekayaan budaya, etnis, dan agama merupakan sebuah anugrah yang diberikan oleh Allah kepada Bangsa Indonesia. Untuk itu, lanjutnya, diperlukan ikhtiar yang terus-menerus serta kerja sama antara semua komponen, baik pemerintah, tokoh agama, dan seluruh lapisan masyarakat.
“Ikhtiar tersebut dapat dilakukan dengan memberikan pemahaman yang benar tentang isi dan kandungan Al-Qur’an, pemahaman tentang makna multikulturalisme, pluralisme, dan juga juga nilai-nilai kebinekaan kita yang itu ada di dalam ajaran Al-Qur’an,” katanya.
Menurut Zainut, generasi Islam sejak usia dini dan muda harus ditanamkan pemahaman yang benar tentang bagaimana Islam memandang kebinekaan, keragaman dalam masyarakat, menekankan tujuan penciptaan manusia yang diciptakan bersuku-suku, berbangsa-bangsa untuk saling mengenal. “Utamanya saling menghormati satu sama lainnya,” tegasnya.
Dia berharap, penyelenggaraan MTQ Nasional XXIX Tahun 2022 mampu membentuk generasi yang condong kepada jalan yang lurus, generasi yang bukan hanya berbuat baik bagi dirinya, tetapi juga mampu mentransfer kebaikan kepada orang lain.
Baca Juga: Presiden Prabowo Bertekad Perangi Kebocoran Anggaran
“Minimalnya, kebaikannya itu membawa perubahan ke arah yang lebih baik dan mampu menghormati perbedaan serta dapat hidup bersama, hidup berdampingan dengan sesama putra bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya. (L/R2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi Ancaman Bencana Hidrometeorologi Basah