Layanan Internet 4G Kashmir Pulih di Dua Wilayah dari 20 Distrik

(Foto: dok. The Hindu)

Srinagar, MINA – Pihak berwenang di yang dikelola India telah memerintahkan pemulihan layanan berkecepatan tinggi di dua wilayah dari 20 distrik wilayah Himalaya yang disengketakan itu, sebagai “percobaan” dimulai Ahad malam.

Layanan internet 4G telah ditangguhkan lebih dari setahun.

“Layanan data seluler berkecepatan tinggi di distrik Ganderbal dan Udhampur akan segera dipulihkan, sebagai uji coba,” kata pernyataan pemerintah pada Ahad (16/8), demikian Al Jazeera melaporkan.

Pernyataan itu menambahkan bahwa kecepatan internet akan terus dibatasi di distrik lain.

Udhampur, di wilayah Jammu yang mayoritas Hindu, dan Gerderbal, di Lembah Kashmir yang didominasi Muslim, memiliki populasi gabungan 850.000 dari total populasi wilayah yang disengketakan sekitar 12 juta.

“Uji coba” akan berlangsung hingga 8 September. Internet berkecepatan tinggi hanya akan tersedia di ponsel pascabayar, sesuai dengan perintah pemerintah.

Internet telah terputus sejak Agustus tahun lalu, ketika India mencabut status semi-otonom Kashmir, membaginya menjadi dua wilayah yang diperintah oleh pemerintah federal dan memberlakukan penguncian total dan pemadaman komunikasi.

Kashmir tanpa internet selama 213 hari – penutupan terpanjang dalam demokrasi – sampai dipulihkan pada 4 Maret.

India telah mematikan internet lebih sering daripada negara lain dalam beberapa tahun terakhir, dengan lebih dari 100 pemadaman dilaporkan tahun lalu, menurut Internet Shutdown Tracker.

Sejumlah kelompok hak asasi manusia, termasuk Amnesty International dan Human Rights Watch, telah berulang kali mendesak India untuk memulihkan akses internet penuh di wilayah yang disengketakan, dengan seruan yang semakin meningkat di tengah pandemi COVID-19.

Lebih dari 50.000 warga sipil telah tewas sejak pemberontakan bersenjata meletus pada tahun 1989. India telah dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia terhadap pemberontak dan rakyat Kashmir.

Sebagaian Kashmir masing-masing dikuasai oleh India dan Pakistan, tetapi keduanya mengklaim secara penuh. Sepotong kecil Kashmir juga dikuasai oleh Cina. (T/RI-1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)