Lebanon: Aktivitas Israel di Zona Maritim yang Disengketakan Perburuk Keamanan di Selatan

Beirut, MINA – Menteri Pertahanan Nasional , Maurice Selim, memperingatkan bahwa aktivitas di zona maritim yang disengketakan memperburuk keamanan di selatan, Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) melaporkan.

Selim mengatakan, kegiatan Israel di daerah yang disengketakan di Lebanon selatan merupakan tantangan dan provokasi ke Lebanon, dan pelanggaran mencolok terhadap stabilitas di bagian selatan negara itu.

“Sekali lagi, Israel menyangkal semua hukum dan norma internasional, berusaha membuat kesepakatan di perbatasan Lebanon, terutama karena menggagalkan upaya yang dilakukan untuk melanjutkan pembicaraan dalam membatasi perbatasan laut selatan,” katanya seperti dikutip MEMO, Senin (6/6).

Selim meminta masyarakat internasional dan PBB bergerak cepat untuk mengakhiri praktik baru Israel, dan menerapkan resolusi internasional guna menghindari kerusakan keamanan di kawasan itu, yang akan merusak stabilitas seluruh kawasan.

Area yang disengketakan diperkirakan seluas 860 kilometer persegi, menurut peta yang terdaftar di Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2011.

Pada tahun 2020, Lebanon menuntut area tambahan 1.430 kilometer persegi, mencatat bahwa area yang disengketakan bukan 860 kilometer persegi, tetapi 2.290 kilometer persegi. Israel menolak proposal ini dan menghentikan pembicaraan yang dimediasi AS.

Ladang gas Karish mengandung 1,4 triliun kaki kubik gas, dan ini diperkirakan bisa menjadi game-changer untuk Lebanon, yang menderita krisis ekonomi kronis. (T/R6/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: siti aisyah

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.