Beirut, MINA – Menteri Luar Negeri Lebanon Gebran Bassil pada konferensi pers Jumat (18/1), menyerukan Liga Arab untuk menerima kembali Suriah menjelang KTT Ekonomi Regional di Beirut, setelah lebih dari tujuh tahun keanggotaannya dicabut.
“Suriah harus berada di antara kita tanpa harus menunggu izin kembali,” katannya dalam pertemuan dengan menteri negara-negara Liga Arab, demikian The New Arab melaporkan.
“Suriah selama ini absen di konferensi kami, dan kami merasakan berat atas ketidakhadirannya,” katanya.
Liga Arab menangguhkan Suriah pada November 2011 ketika angka kematian meningkat di bawah rezim saat menghadapi protes antipemerintah.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Tetapi dalam beberapa tahun terakhir, pasukan Presiden Bashar Al-Assad telah mendapatkan keunggulan militer dan ada upaya untuk membawa pemerintahannya kembali ke Liga Arab.
Pada bulan Desember, Presiden Sudan Omar Al-Bashir melakukan kunjungan pertama ke ibu kota Suriah sejak 2011.
Uni Emirat Arab juga telah membuka kembali kedutaan besarnya di Damaskus setelah menutupnya pada 2012.
Lebanon juga mengajukan seruan kepada negara-negara di kawasan itu untuk membantu beban 1,5 juta orang pengungsi Suriah.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal
Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Abul Gheit mengatakan bahwa negara-negara anggota Liga belum mencapai konsensus tentang kembalinya Suriah dalam blok 22 negara anggota itu.
“Ketika ada konsensus Arab dan kami yakin tidak ada keberatan dari satu sisi atau sisi lain, itu akan sederhana menempatkannya dalam agenda pertemuan dengan menteri luar negeri Arab,” imbuhnya. (T/Gun/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia