Beirut, MINA – Kementerian Luar Negeri Lebanon pada Rabu (9/10) mengutuk operasi militer Turki terhadap militan Kurdi di utara Suriah dan menyebutnya sebagai “agresi” dan “pendudukan.”
Kementerian Luar Negeri “menganggap operasi militer yang dilakukan angkatan bersenjata Turki di Suriah utara sebagai agresi terhadap negara persaudaraan Arab dan pendudukan wilayah Suriah yang akan membuat rakyatnya terbunuh dan pengungsian internal dan eksternal.”
Pernyataan Lebanon itu menyerukan kepemimpinan Turki untuk “mengevaluasi kembali keputusannya,” demikian Nahar Net melaporkan.
Pemerintah Lebanon juga mendesak “kerja sama negara-negara terkait dalam memulihkan stabilitas di Suriah dan menerapkan resolusi internasional.”
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Kementerian juga menekankan pentingnya “persatuan rakyat dan tanah Suriah.”
Turki melancarkan serangan besar-besaran ke daerah-daerah yang dikuasai Kurdi di Suriah utara pada hari Rabu, dengan pengeboman intensif membuka jalan bagi invasi setelah Amerika Serikat menarik pasukannya dari wilayah itu.
Di Twitter, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengumumkan dimulainya serangan. Jet dan artileri menargetkan posisi Kurdi di sepanjang perbatasan, membuat ribuan warga sipil mengungsi. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)