Ramallah, MINA – Sekitar 120 tahanan Palestina Selasa (9/4) memulai mogok makan terbuka dengan menolak minum air, menyusul kegagalan pembicaraan dengan Layanan Penjara Israel (IPS) mengenai situasi memburuk di penjara-penjara Israel.
Tahanan Palestina dan Mantan Komite Urusan Tahanan menyatakan, perwakilan dari para tahanan telah mengumumkan bahwa setelah beberapa hari melakukan pembicaraan dengan IPS di penjara Rimon, namun tidak ada hasil yang tercapai, membuat para napi memulai mogok makan terbuka yang mencakup penolakan untuk minum air. Demikian Maan melaporkan dikutip MINA.
Tahanan Palestina menuntut agar IPS menghapus semua perangkat gangguan elektronik baru-baru ini di beberapa penjara, yang diyakini berdampak pada kesehatan mereka, termasuk pusing, sakit kepala, dan hubungan dengan kanker, di samping kunjungan oleh keluarga tahanan Palestina, memasang pesawat telepon di penjara, mengakhiri pengunduhan diri, mengakhiri penggerebekan sel dan serangan dan meningkatkan layanan medis.
Komite itu menambahkan, mogok makan yang dimulai dengan 120 tahanan di Rimon dan penjara Negev, akan meningkat jumlahnya di hari-hari berikutnya.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
IPS mungkin mundur pada kesepakatan dengan para tahanan sebagai akibat dari tekanan politik karena pemilihan legislatif Israel yang akan diadakan Selasa (9/4).
Menteri Keamanan Publik Israel, Gilad Erdan, secara pribadi memimpin kampanye untuk membuat kondisi tahanan Palestin makin sulit di penjara dalam beberapa bulan terakhir, termasuk mengurangi jumlah air yang mereka terima, memasang alat pengacau.
Erdan baru-baru ini menyerukan mempersiapkan rumah sakit di Israel untuk menerima tahanan yang melakukan mogok makan dan minum, sebagai tanda bahwa tuntutan para tahanan tidak akan dipenuhi. (T/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah