Lebih 250.000 Warga Irak Pergi dari Mosul Saat Pertempuran Bergerak ke Barat

Pengungsi membajir dari kota Mosul saat pertempuran melawan kelompok Islamic State (ISIS) bergerak ke barat kota. (Foto: AP)

 

Jenewa, 7 Jumadil Awwal 1438/5 Februari 2017 (MINA) – Sebanyak seperempat juta mengungsi meninggalkan rumah mereka di Mosul saat pertempuran bergerak ke sisi barat kota yang padat penduduk itu.

Badan Pengungsi PBB (UNHCR) dan organisasi lain pada Jumat (3/2) lalu mendesak dilakukannya persiapan untuk menanggapi potensi gelombang baru pengungsi.

Juru bicara UNHCR Matthew Saltmarsh mengatakan kepada wartawan di Jenewa, diperkirakan ada 750.000 warga sipil Irak yang tinggal di Mosul barat.

“Populasi yang signifikan terperangkap di Mosul barat dan kami tentu saja sangat prihatin tentang kondisi mereka,” katanya, demikian Nahar Net yang dikutip MINA memberitakan.

Sebelumnya, lebih dari 161.000 warga telah menyelamatkan diri sejak 17 Oktober tahun lalu, sejak awal serangan besar-besaran pasukan Irak dan koalisinya terhadap kelompok Islamic State (ISIS), meskipun ada hampir 30.000 jiwa yang telah kembali ke rumah sejak tentara Irak membebaskan timur kota itu dari kontrol ISIS.

Dibutuhkan waktu selama tiga bulan untuk merebut kembali timur Mosul dengan melalui beberapa pertempuran yang sulit.

Saltmarsh mengatakan, sebagian dari mereka yang sudah mengungsi dari Mosul, 83 persen, tinggal di kamp-kamp dan lokasi darurat.

UNHCR saat ini memiliki tujuh kamp yang selesai dibangun dan dua dalam pembangunan yang semuanya saat ini mampu menampung dan melindungi sekitar 66.000 orang. (T/RI-1/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.