Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih dari 100.000 warga Palestina Kirim Surat ke Trump

Ali Farkhan Tsani - Selasa, 21 Februari 2017 - 09:01 WIB

Selasa, 21 Februari 2017 - 09:01 WIB

351 Views

 

(Foto: Ynet)

 

Ramallah, 23 Jumadil Akhir 1438/21 Februari 2017 (MINA) – Lebih dari 100.000 warga Palestina mengirimkan surat kepada Presiden AS Donald Trump , yang isinya mengingatkan hak-hak untuk kebebasan, penentuan nasib sendiri bagi Palestina dan mengakhiri pendudukan Israel.

“Sebuah kampanye publik besar-besaran melalui surat-surat itu mendesak Trump untuk menjaga kebijakan AS yang sudah lama berlangsung dalam mendukung solusi dua negara,” kata Direktur Pusat Pemuda Palestina Mohammed Abu Ras pada Ynet News akhir pekan lalu, yang dikutip MINA.

Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”

Abu Ras menambahkan, kampanye skala luas ini diselenggarakan oleh Pusat Pemuda untuk Pembangunan dan Inovasi Arab di kota Nablus, Tepi Barat, dan bahwa kampanye telah dilakukan selama 11 hari, mulai 20 Januari, saat hari pelantikan Trump.

Inisiatif ini telah mengumpulkan surat-surat dari para pemuda Palestina yang tinggal di Tepi Barat dan Jalur Gaza, serta dari pengungsi Suriah dan warga negara Lebanon.

“Semua surat difokuskan pada hak Palestina untuk kebebasan dan penentuan nasib sendiri, mengakhiri pendudukan, melaksanakan resolusi hukum internasional, konvensi internasional dan perjanjian yang berkaitan dengan masalah Palestina,” lanjutnya.

Isi surat menyeru Trump untuk berdiri pada prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia, serta untuk menghormati legitimasi internasional dalam menemukan solusi yang adil dan abadi untuk Palestina,” tambah Abu Ras.

Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza

Ahmed Jamil Azam, salah satu pengirim surat itu, mahasiswa pada Fakultas Seni dan Studi Internasional di Universitas Birzeit dekat Ramallah, mengatakan, surat yang ia kirim bertujuan untuk mengingatkan kepada Presiden Trump tentang posisi positif politik Palestina dalam proses perdamaian.

Kampanye surat dikirim berkaitan dengan pernyataan Trump sebelumnya yeng menyebut tidak berkomitmen untuk solusi dua-negara. Trump juga hendak memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem (Al-Quds), dekat Masjid Al-Aqsha.

Liga Arab juga telah mengeluarkan respon tajam atas pernyataan Trump, akan konsekuensi yang bakal timbul jika kedutaan AS di Tel Aviv jadi pindah Yerusalem.

Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit mengatakan bahwa konflik Palestina-Israel dalam proses solusi dua-negara. Namun proses tampaknya mulai goyah dengan pernyataan-pernyataan Trump.

Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat

“Hal ini membutuhkan penyelesaian yang komprehensif dan hanya berdasarkan pada solusi dua negara serta pembentukan negara Palestina merdeka dengan perbatasan tahun 1967 dan ibukota di Yerusalem (Al-Quds),” ujar Aboul Gheit setelah bertemu dengan Sekjen PBB António Guterres di Kairo.

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres juga memperingatkan akan akibat meninggalkan ide solusi dua-negara, dalam konferensi pers bersama Trump dengan Netanyahu.

“Tidak ada solusi alternatif untuk situasi antara Palestina dan Israel, selain solusi mendirikan dua negara, dan kita harus melakukan semua yang dapat dilakukan untuk menjaga ini,” kata Guterres, Rabu (15/2/2017) selama kunjungan di Kairo. (T/RS-2/P1

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Larang Renovasi Masjid Al-Aqsa oleh Wakaf Islam

 

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Amerika
Amerika
Khadijah