Lebih 2.100 Ibu Hamil Terinfeksi Virus Zika di Kolombia

Bayi yang dilahirkan dari ibu hamil yang terinveksi virus Zika. (Foto: BzNews.bz)
Bayi yang dilahirkan dari ibu hamil yang terinveksi . (Foto: BzNews.bz)

Ottawa, 22 Rabiul Akhir 1437/1 Februari 2016 (MINA) – Lembaga Kesehatan Nasional Kolombia melaporkan, lebih dari 2.100 ibu hamil terinfeksi virus di negara itu dan penyebaran virus itu terus meluas di seluruh kawasan Amerika.

Pada akhir tahun ini, empat orang wisatawan terinfeksi virus Zika di negara tersebut.

Enam hal yang harus diketahui berkaitan dengan virus Zika di antaranya, apabila ibu hamil terinfeksi virus tersebut maka bayi yang dilahirkan akan  cacat mikrosepalus, mengalami kelainan otak dengan ukuran kepala lebih kecil daripada ukuran rata-rata.

Hingga saat ini, belum ada vaksin atau obat yang dapat menyembuhkan penyakit virus Zika ini. Demikian CBS News memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Lembaga Kesehatan Nasional mengatakan dalam sebuah bulletin epidemiologi, ada 20.297 kasus virus di Kolombia, di antaranya 2.116 ibu hamil.

Sejauh ini tidak ada laporan kasus mikrosepalus yang mengakibatkan kematian di Kolombia. Lembaga ini mengatakan, 37,2% dari ibu hamil yang terinfeksi Zika tinggal di provinsi Norte De Santarder, di sepanjang perbatasan timur dengan Venezuela.

Kementerian Kesehatan sebelumnya menunjukkan angka 560 ibu hamil terinfeksi virus Zika dari lebih 13.500 yang terinfeksi.

Virus ini telah tersebar di 23 negara dan wilayah di Amerika, sementara itu ilmuwan berlomba  membuat vaksinnya.

Hampir sebagian dari kasus Zika Kolombia ini telah dilaporkan di kawasan Negara Karabia. Lebih dari 60% dari mereka yang terinfeksi adalah perempuan.

Kementerian Kesehatan Kolombia mengatakan, bagi ibu hamil yang terinfeksi harus diaborsi, karena mempunyai masalah medis yang signifikan atau bayi yang lahir akan cacat. Kebijakan itu masuk dalam ketentuan kesehatan perempuan.

Banyak wanita, terutama mereka yang tinggal jauh dari kota-kota besar, berjuang untuk menemukan tempat aborsi legal hingga yang ilegal.

Pemerintah telah mendesak perempuan untuk menunda kehamilan selama enam sampai delapan bulan untuk menghindari infeksi tersebut.

Brasil adalah negara yang paling banyak terimbas oleh penyakit virus Zika. Dilaporkan sekitar 3.700 kasus mikrosepalus diduga kuat terkait dengan Zika terjadi di negara tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan, sebanyak empat juta orang di Amerika mungkin terinfeksi virus itu. (T/M07/R05/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.