Lebih Dari 80 Juta Penduduk Indonesia Rentan Kerawanan Pangan

Pelapor Khusus tentang Hak Atas Pangan PBB, . Foto: MINA

Jakarta, MINA – Meskipun ekonomi dan produktivitas pangan beberapa tahun terakhir meningkat, namun lebih dari 80 juta penduduk masih rentan terhadap kerawanan pangan.

Hal tersebut disampaikan Pelapor Khusus tentang Hak atas Pangan PBB Hilal Elver dalam media briefing di Jakarta, Rabu (18/4).

“Indonesia masih menderita beberapa dimensi gizi buruk kurus yang mengakibatkan anak-anak sakit dan mengalami stunting, kekurangan gizi mikro, serta dalam beberapa tahun terakhir, kelebihan badan atau obesitas,” ujar Elver.

Ia menambahkan, kerawanan pangan terjadi karena Indonesia masih berurusan dengan masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumsi makanan pokok yang berlebihan serta tidak cukup buah dan sayuran. “Menurut Bank Dunia, 92% populasi di Indonesia mengkonsumsi jauh lebih sedikit daripada tingkat rekomendasi WHO untuk buah dan sayuran.”

Maka dari itu, Elver menegaskan agar pemerintah Indonesia terus mempromosikan konsumsi yang sehat dan seimbang melalui program sekolah, edukasi, dan juga dengan melakukan upaya sebanyak mungkin untuk membuat orang-orang terutama orang miskin, dapat memperoleh akses makanan sehat dengan harga terjangkau dan di lokasi yang mudah dijangkau.

“Berkenaan dengan kekurangan gizi, sekitar sembilan juta anak di Indonesia di bawah lima tahun mengalami stunting. Pada 2015, hampir 30% anak Indonesia mengalami stunting. Gizi buruk pada ibu hamil juga merupakan masalah serius terutama perempuan menyusui,” jelasnya.

Pemerintah Indonesia memiliki kebijakan untuk mengatasi masalah ini, tetapi upaya ini perlu diperkuat dan diterapkan secara lebih efektif di seluruh negeri agar tidak ada seorang pun yang terlewatkan.

Elver telah melakukan pengamatan awal selama 10 hari di Indonesia sejak 9 April. Pengamatan tersebut bertujuan untuk menilai bagaimana masyarakat Indonesia menikmato hak atas pangan, termasuk rekomendasi untuk praktik-praktik yang baik dan tantangan yang sedang di hadapi.(L/R04/)

Mi’raj News Agency (MINA)