Legislator Dorong Garuda Kaji Ulang Biaya Penerbangan Haji

Ilustrasi

Jakarta, MINA – Anggota Komisi VI Andre Rosiade mendorong Kementerian Badan Usaha Milik Negara () dan khususnya kepada Garuda Indonesia sebagai BUMN penyedia jasa transportasi udara untuk dapat mengkaji ulang biaya penerbangan bagi jamaah haji.

Hal tersebut mengingat ada tiga komponen biaya haji yang cukup mahal, yakni biaya penginapan, biaya konsumsi dan biaya transportasi yang dalam hal ini adalah penerbangan ke Mekkah dan Madinah.

“Kan kita tahu bahwa salah satu maskapai yang akan ditugaskan oleh pemerintah mengangkut jamaah haji adalah Garuda, nah Garuda itu adalah mitra kami di Komisi VI juga perusahaan BUMN binaan Menteri BUMN. Makanya dalam kesempatan rapat kerja dengan Menteri BUMN hari ini dengan Komisi VI kami ingin menyampaikan aspirasi jamaah haji Indonesia,” ujarnya yang dilaporkan Parlementaria, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (13/2).

Andre menambahkan, sebanyak 70 persen jamaah haji Indonesia berasal dari kalangan menengah ke bawah yang telah bertahun-tahun menabung dan menunggu giliran untuk naik haji. Untuk itu, negara dalam hal ini diharapkan dapat hadir untuk membantu meringankan beban jamaah haji Indonesia tersebut.

“Kita tahu jamaah haji Indonesia itu 70 persen adalah orang-orang yang secara ekonomi sulit, mereka menabung rupiah demi rupiah bertahun-tahun agar bisa berangkat. Bahkan ada yang jual sawah, jual tanah, jual rumah agar mereka bisa melaksanakan rukun Islam yang kelima,” imbuh Politisi Fraksi Partai Gerindra tersebut.

Terhadap biaya transportasi penerbangan Haji, Andre berharap Garuda Indonesia dan Kementerian BUMN dapat merinci kembali postur biaya penerbangan, sehingga diharapkan biaya tersebut dapat ditekan. Sebab, beberapa maskapai penerbangan lain diketahui bahkan dapat memberikan harga yang lebih murah dari maskapai Garuda Indonesia.

“Tentu kan bisa di-breakdown postur anggarannya (atau) postur biayanya, nanti kita lihat mana yang bisa dikurangi. Nah, untuk itu tentu menteri BUMN dan Garuda lagi bicara di internal, kami tidak ingin mencampur yang jelas kita memberikan gambaran kalau bisa diturunkan karena kita dengar jika maskapai swasta bisa lebih murah daripada Garuda,” pungkasnya.(R/R1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.