Liga Arab Akan Gagalkan Israel Jadi Anggota DK PBB

Negara-negara sedang melakukan sidang (Foto: File)

Kairo, MINA – Komite menteri-menteri Liga Arab melakukan pertemuan pada hari Senin (22/1) membahas sebuah rencana yang telah disiapkan untuk menolak keinginan menjadi anggota Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk periode tahun 2019-2020.

Pertemuan yang dipimpin oleh Irak tersebut diadakan di tingkat perwakilan tetap.

Asisten Sekretaris Jenderal untuk dan tanah Arab yang diduduki, Saeed Abu Ali mengatakan, komite tersebut mengevaluasi apa yang telah dilakukan untuk melawan upaya Israel untuk mendapatkan kursi tidak tetap di Dewan Keamanan.

“Rencana tindakan yang disiapkan oleh komite selama pertemuan sebelumnya diedarkan ke Negara-negara Anggota,” katanya, seperti diberitakan WAFA yang dikutip MINA.

Ditambahkan, bahwa tujuan tindakan Arab yang terkoordinasi dalam hal ini adalah untuk mencegah negara pendudukan Israel,  tidak menjadi anggota .

Abu Ali mengatakan, Israel telah melanggar lebih dari 80 resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai masalah Palestina, “oleh karena itu sebuah negara yang menganggap dirinya di atas hukum tidak dapat diberi imbalan keanggotaan di Dewan Keamanan”.

Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk Kairo dan Perwakilan Tetap Palestina untuk Liga Arab, Diab Allouh, mengatakan, komite tersebut telah mengajukan sebuah rencana tindakan selama dua pertemuan berturut-turut.

“Rencananya akan dipresentasikan sebagai rekomendasi kepada Menteri-menteri  Luar Negeri Arab pada pertemuan mereka berikutnya,” katanya.

Sementara itu, komite menteri Liga Arab lainnya pada hari Senin (22/1) pula menyetujui sebuah rencana tindakan Arab untuk menghadapi skema aksi Israel meraih dukungan di Afrika.

Dalam pertemuan keduanya di Kairo yang diadakan di tingkat perwakilan tetap, panitia menekankan perlunya mempercepat langkah-langkah dan mengkoordinasikan tindakan dengan Parlemen Arab untuk melawan Israel di Afrika.

Pertemuan tersebut dipimpin oleh Arab Saudi dan dihadiri oleh Palestina, Tunisia dan Sudan serta Duta Besar Abu Ali.

Komite tersebut menekankan pentingnya mengadakan pertemuan di tingkat menteri untuk membahas perkembangan saat ini, terutama mengingat laporan, bahwa Zambia akan menjadi tuan rumah KTT Afrika-Israel 2018, demikian Abu Ali menyatakan setelah pertemuan tersebut. (T/B05/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.