Kairo, 22 Syawwal 1436/6 Agustus 2015 (MINA) – Liga Arab telah menyerukan para pemukim ekstrimis Yahudi dan organisasi mereka dimasukkan pada daftar teroris dan diadili di pengadilan internasional atas berbagai kejahatan mereka.
Menurut sebuah laporan Anadolu, “Komite Inisiatif Perdamaian Arab”, afiliasi dari Liga Arab, menyerukan diskusi regional dan internasional untuk rancangan resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB baru tentang tindakan terorisme oleh para pemukim ilegal ekstrimis Yahudi Israel terhadap warga Palestina.
Dalam rancangan resolusi juga disebutkan meminta DK PBB memikul tanggung jawab guna mengakhiri pembangunan permukiman ilegal Israel di tanah yang dialokasikan untuk negara Palestina, khususnya di Al-Quds Timur.
Sementara itu Komite yang dipimpin Menteri Luar Negeri Mesir Samih Shukri itu juga menyerukan dukungan bagi langkah-langkah yang diambil rakyat Palestina untuk mengajukan ke Pengadilan Kejahatan Internasional terkait serangan pembakaran yang mengakibatkan meninggalnya seorang bayi Palestina pekan lalu.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Komite menyerukan perlindungan internasional bagi kehidupan rakyat Palestina di bawah pendudukan Israel,” jelas Samih Shukri dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip Middle East Monitor (MEMO yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat (6/8).
Sebelumnya, Komite menyerukan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon membuat mekanisme internasional guna melindungi warga sipil Palestina di wilayah pendudukan Israel.
Komite juga mengeluarkan dukungan untuk keputusan Dewan Pusat Palestina untuk meninjau kerjasama politik, ekonomi dan keamanan dengan Israel dan menekankan dukungan pada kesatuan politik Palestina dan pembangunan kembali Jalur Gaza.
“Palestina tetap menjadi masalah utama bagi Arab,” tegas Shukri.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Anggota komite termasuk Palestina, Yordania, Bahrain, Mesir, Tunisia, Aljazair, Arab Saudi, Sudan, Irak, Kuwait, Qatar, Lebanon, Uni Emirat Arab, Maroko dan Yaman.
Sementara itu, Komite Inisiatif Perdamaian Arab menyerukan faksi-faksi Palestina untuk membentuk pemerintah persatuan nasional agar dapat mengatasi tantangan yang dihadapi rakyat Palestina dan untuk mengadakan pemilihan umum.
Hal ini juga menyatakan keprihatinan tentang krisis keuangan mencengkeram Bantuan PBB dan Pekerjaan Badan Pengungsi Palestina, UNRWA.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Sebelumnya, PLO mengatakan, laporan khusus mengenai berbagai kekerasan pemukim ilegal ekstrimis Yahudi Israel disampaikan kepada komite, demikian Ma’an News melaporkan.
Laporan berjudul “Terorisme Pemukim Israel,” mendokumentasikan serangan para pemukim ilegal Israel di Palestina periode 1 Januari-31 Juli 2015 dan menyerukan masyarakat internasional untuk mendesak Otoritas Pendudukan Israel bertanggung jawab atas berbagai kejahatan mereka juga mengakhiri budaya impunitas Israel.
Menurut laporan itu, pemukim ilegal Israel telah melakukan lebih dari 11.000 serangan terhadap warga Palestina dan properti, tanah mereka, serta tempat keagamaan sejak tahun 2004.
Lebih dari 85 persen dari penyelidikan atas kasu kekerasan para pemukim ilegal Israel pun ditutup tanpa dakwaan, kelompok hak asasi wilayah jajahan Israel Yesh Din mengatakan.
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah
Kekerasan pemukim ilegal Israel terhadap rakyat Palestina rutin dilakukan di wilayah-wilayah pendudukan, tetapi telah menjadi sorotan dunia dalam sepekan terakhir menyusul serangan pembakaran di dekat Nablus yang menewaskan seorang bayi 18 bulan, Ali Dawabsha.
Pemukim ilegal ekstrimis Yahudi Israel telah melakukan setidaknya 120 serangan terhadap warga Palestina di Al-Quds Timur dan Tepi Barat sejak awal 2015, menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan.(T/R05/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan