Ramallah, 2 Syawwal 1436/18 Juli 2015 (MINA) – Sedikitnya 24 wanita Palestina termasuk lima ibu terpaksa merayakan hari raya Idul Fitri di penjara-penjara Israel, jauh dari keluarga dan anak-anak mereka, Pusat Studi Tahanan Palestina melaporkan.
Kepala pusat Riyadh Ashqar mengatakan¸ sementara umat Muslim di seluruh dunia merayakan Idul Fitri secara normal, lima ibu Palestina tidak bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan keluarga mereka dan orang-orang tercinta.
Para tahanan wanita Palestina merasa terpukul selama Hari Raya Idul Fitri karena mereka jauh dari anak-anak, orang tua dan orang-orang tercinta; tetapi mereka melalui masa-masa menyakitkan itu dengan mengadakan pembicaraan di antara mereka dan membuat permen, demikian Palestinian Information Center (PIC) melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu (18/7).
Seorang tahanan wanita Yasmin Shaban (32), seorang ibu dari empat anak harus ditahan Israel di Penjara Hasharon sejak November 2014. Dia menderita banyak masalah kesehatan termasuk sakit perut dan kesulitan bernapas.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Seorang tahanan wanita lainnya Muna Al-sayah menderita gejala emosional setiap kali dia teringat anak-anaknya terutama bahwa suaminya adalah seorang pasien kanker yang tidak bisa mendapatkan perawatan yang baik.
Seorang tahanan wanita Aliya Abassi, yang ditahan sejak April 2015 dan dihukum dua tahun, menderita berbagai penyakit termasuk asma, diabetes, dan tekanan darah tinggi. Dia memiliki enam anak, salah satunya juga ditahan di balik jeruji besi Israel.
Sementara Anggota Parlemen Wanita Palestina, Khalida Jarar telah bertemu putrinya tiga pekan lalu untuk pertama kalinya sejak penangkapannya pada April lalu.
Seorang tahanan wanita Palestina tertua Siham Batat juga melewati lebaran tahun ini jauh dari keluarga dan anak-anak yang salah satunya juga ditahan di penjara Israel.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Pusat Studi Tahanan Palestina menyerukan lembaga-lembaga internasional yang bersangkutan dengan urusan dan hak-hak perempuan untuk aktif bekerja untuk pembebasan wanita dan anak perempuan Palestina dari penjara-penjara Israel terutama yang sebagian besar dari mereka ditahan secara ilegal.
Sedikitnya 6.000 warga Palestina masih tahanan di 18 penjara dan pusat penahanan Israel, menurut sebuah laporan yang dikeluarkan Komisi Palestina untuk Tahanan dan Mantan Tahanan, Kamis lalu.
Sekitar 480 orang tahanan menjalani hukuman seumur hidup dan 67 lainnya masih dipenjara karena diganjar hukuman penjara yang melebihi 20 atau 25 tahun.
Para tahanan juga mencakup 24 wanita, 250 anak-anak, dan delapan anggota parlemen.
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
2014 digambarkan sebagai tahun bencana bagi rakyat Palestina, laporan menyatakan, jumlah insiden penangkapan meningkat 56 persen selama tahun itu dibandingkan dengan 2013.(T/R05/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara