Bangui, 23 Shafar 1435/26 Desember 2013 (MINA) – Lima tentara penjaga perdamaian Uni Afrika tewas pada Rabu, ketika milisi Kristen menyerang mereka sekitar 10 km dari Bangui, ibu kota Republik Afrika Tengah (CAR).
“Saya melihat lima mayat tentara kami yang tewas setelah jatuh ke dalam penyergapan,” kata seorang sumber militer yang ditempatkan bekerja untuk pasukan penjaga perdamaian Afrika, MISCA, kepada Anadolu Agency dengan status anonimitas (dirahasiakan).
Dia mengatakan mereka disergap oleh milisi Kristen yang secara lokal dikenal sebagai “anti-Balaka”.
Sumber tersebut menolak untuk mengidentifikasi kebangsaan tentara yang terbunuh, tetapi memberi keterangan bahwa mereka berpangkat satu kapten, satu letnan, dan tiga perwira berpangkat rendah.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
“Saya dapat mengkonfirmasikan kepada Anda bahwa mayat telah dibawa ke Rumah Sakit Komunitas di Bangui,” tegasnya.
“Saya kembali ke barak dalam situasi yang masih tegang. Pasukan kami masih memburu para militan.”
Beberapa kali panggilan telepon untuk juru bicara MISCA, Letkol Ndong Toutoune, tidak terjawab.
Seorang perawat yang bekerja di Rumah Sakit Komunitas di Bangui mengkonfirmasi melihat tiga mayat dari pasukan penjaga perdamaian Chad.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
“Pada 04:00 kami menerima 3 mayat pasukan Chad,” katanya kepada Anadolu melalui telepon, meminta status anonimitas karena tidak berwenang berbicara kepada media.
Sebelumnya malam itu, ada ledakan bom besar di sebelah Hotel Ledger di Bangui, di mana beberapa orang masih terperangkap, termasuk seorang wartawan Anadolu.
Menurut wartawan Anadolu yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA), kendaraan tidak ada yang bergerak di jalan-jalan dan situasi tetap tegang.
Empat orang tewas hari ini ketika mantan militan Seleka menembaki jamaah yang menghadiri misa Natal di Gereja Katolik Charles St Lwanga, sekitar 12km dari Bangui.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Republik Afrika Tengah yang merupakan negeri yang dikelilingi daratan yang kaya mineral, terjun ke dalam kekerasan di bulan Maret, ketika kelompok Seleka yang dipimpin Djotodia menggulingkan Presiden Christian François Bozize, yang naik ke kekuasaan juga melalui kudeta pada 2003.
Republik Afrika Tengah adalah negeri yang diberkati dengan berbagai jenis mineral seperti uranium, emas, berlian, tembaga, dan lainnya.
Pada Jumat pekan lalu, setidaknya 29 warga Muslim tewas ketika milisi anti-Balaka menyerang Kilometer 5, lingkungan mayoritas Muslim Bangui.
Presiden Michel Djotodia menuduh Bozize mendanai milisi Kristen. (T/P09/R2).
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Presiden Afsel Minta Dunia Tekan Israel Hentikan Serangan di Gaza