Lima Provinsi Yaman Selatan Tolak Deklarasi Pemerintahan Separatis STC

Aden, MINA – Pihak berwenang di lima provinsi selatan di Yaman pada Ahad (26/4) menolak klaim kelompok separatis Dewan Transisi Selatan (STC) yang mendeklarasikan pemerintahan sendiri sehari sebelumnya.

Penolakan itu semakin meningkatkan ketegangan di antara sekutu dalam koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi pemberontak Houthi di utara negara itu, demikian dikutip dari Al Jazeera.

Separatis STC yang didukung oleh Uni Emirat Arab membatalkan perjanjian damai dengan pemerintah resmi Yaman Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang didukung Saudi dan menyatakan keadaan darurat.

Kelompok separatis mengatakan, mereka akan “memerintah sendiri” Aden, kota pelabuhan utama selatan dan provinsi selatan lainnya. Mereka menuduh pemerintah melakukan korupsi dan salah urus.

Di masa lalu, STC berjuang menginginkan negara merdeka sendiri di selatan sampai tahun 1990.

Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional menolak pemerintahan STC dan menggambarkan tindakan itu sebagai kelanjutan dari pemberontakan bersenjata yang dimulai Agustus lalu.

Pemerintah mengatakan, otoritas lokal dan keamanan di provinsi Hadramout, Abyan, Shabwa, al-Mahra dan pulau terpencil Socotra menolak tindakan itu dan menyebutnya sebagai “kudeta yang jelas dan pasti.”

Beberapa provinsi mengeluarkan pernyataan sendiri yang mengutuk deklarasi sepihak itu. (T/RI-1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.