LSM AJAK MALAYSIA MAINKAN PERAN UTAMA LINDUNGI MASJID AL-AQSHA

Sekelompok ekstrimis Yahudi dikawal ketat polisi Israel melakukan tur provokatif di dalam kompleks Masjid Al-Aqsha.(Foto: Al-Aqsa Foundation)
Sekelompok ekstrimis Yahudi dikawal ketat polisi Israel melakukan tur provokatif di dalam kompleks Masjid .(Foto: Al-Aqsa Foundation)

Kuala Lumpur, 7 Dzulhijjah 1436/20 September 2015 (MINA) – LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang fokus terhadap isu , berbasis di Kuala Lumpur, Palestine Cultural Organization Malaysia(PCOM), menyatakan, Malaysia harus memainkan peran utama dalam melindungi Masjid Al-Aqsha di Kota Al-Quds dan mengambil semua langkah yang diperlukan pada semua tingkatan untuk menghentikan berbagai agresi Israel.

PCOM menyerukan kepada pemerintah, para ulama dan tokoh parlemen, partai politik, dan masyarakat Malaysia untuk mengutuk pelanggaran Israel, dan untuk mengambil tindakan mendesak terhadap ancaman belum pernah terjadi sebelumnya di situs tersuci bagi umat Islam itu.

Dalam siaran pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu (20/9), dipaparkan, Masjid Al-Aqsha, sedang terancam setiap harinya, siang dan malam oleh otoritas pendudukan Israel.

“Beberapa hari terakhir telah membuktikan Al-Aqsha sedang menghadapi bahaya belum pernah terjadi sebelumnya,” kata PCOM dalam pernyataannya.

Dinyatakan, bahaya ini menjadi lebih serius saat Otoritas Pendudukan Israel menerapkan langkah-langkah baru yang bertujuan membagi Masjid Al-Aqsha secara tempat dan waktu antara Muslim dan pemukim ilegal ekstrimis Yahudi.

Pengaturan waktu diatur terutama untuk menggantikan jamaah Muslim dari situs suci dan membuatnya layak hanya untuk pemukim ilegal ekstrimis Yahudi selama beberapa jam setiap hari dalam sebuah langkah untuk kemudian membagi lokasi secara tempat.

Otoritas Pendudukan Israel menerapkan aksi terencana untuk Yahudisasi tempat kiblat pertama bagi umat Islam itu dan mengubahnya menjadi sebuah sinagog Yahudi.

“Jelas, kita menyaksikan salah satu momen paling penting dalam Al-Aqsha karena diduduki sejak tahun 1967,” tegas PCOM.

PCOM adalah sebuah organisasi non-pemerintah independen yang bertujuan menyebarkan kesadaran tentang permasalahan Palestina dan berkonsentrasi pada dukungan Malaysia untuk Palestina di semua tingkatan baik masyarakat maupun pejabat.

Organisasi itu diluncurkan pada 14 Februari 2012 dengan kehadiran mantan Perdana Menteri Malaysia Dr. Mahathir Mohamad dan beberapa pemimpin dan tokoh (L/R05/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0