LSM MALAYSIA: ISRAEL BERTANGGUNG JAWAB ATAS KEGAGALAN PERUNDINGAN KAIRO

Logo Palestine Cultural Organization Malaysia (PCOM). (Sumber: FB PCOM)
Logo Palestine Cultural Organization Malaysia (PCOM). (Sumber: FB PCOM)

Kuala Lumpur, 26 Syawaal 1435/22 Agustus 2014 (MINA) – LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang fokus terhadap isu , berbasis di Malaysia, Palestine Cultural Organization Malaysia (PCOM), menyatakan bahwa Zionis bertanggung jawab atas kegagalan perundingan damai tidak langsung di Kairo dan tidak tercapainya kelanjutan genjatan senjata.

Muslim Abu Umar, Ketua PCOM mengatakan, sekali lagi, Zionis Israel telah melanggar gencatan senjata sementara yang telah disepakati dengan gerakan-gerakan perlawanan Palestina dengan kembalinya serangan Zionis pada rumah penduduk memanfaatkan keheningan resmi internasional dan regional atas genosida yang dilakukan terhadap rakyat Palestina di .

“Sepanjang dua pekan perundingan tidak langsung antara pihak Palestina dan Israel sangat a lot. Israel telah menunjukkan kurangnya keseriusan dan sengaja membuang-buang waktu untuk menghindari tuntutan Palestina,” kata Abu Umar sebagaimana ditulis dalam rilis pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Abu Umar mengatakan, pihaknya percaya bahwa setiap perundingan damai tidak langsung yang baru dengan “Israel” pada sebuah kesepakatan gencatan senjata permanen harus mendapatkan jaminan internasional yang jelas untuk memastikan komitmen “Israel” dalam setiap perjanjian yang ditandatangani dan membentengi hal itu terhadap setiap pelanggaran yang dilakukan.

Rakyat Palestina dan tim negosiasi terpadu mereka berpegang teguh pada tuntutan sah mereka dalam mengangkat segala bentuk blokade yang diberlakukan di Gaza dan membuka jalan bagi rekonstruksi Gaza tanpa penundaan atau gangguan apa pun.

“PCOM percaya bahwa tuntutan Palestina hanyalah hak asasi manusia, yang memerlukan sikap yang solid dengan pemain politik internasional dan regional dalam menekan penjajahan Israel untuk mengakhiri agresi dan blokade di Gaza sekali dan selamanya,” ujar Abu Umar.

PCOM adalah sebuah organisasi non-pemerintah independen yang bertujuan menyebarkan kesadaran tentang permasalahan Palestina dan berkonsentrasi pada dukungan Malaysia untuk Palestina di semua tingkatan baik masyarakat maupun pejabat.

Organisasi itu diluncurkan pada 14 Februari 2012 dengan kehadiran mantan Perdana Menteri Malaysia Dr. Mahathir Mohamad dan beberapa pemimpin dan tokoh Malaysia.

Abu Umar juga mengatakan, pihaknya sangat menghargai sikap berani yang diambil Pemerintah Malaysia terhadap permasalahan Palestina dan dukungan besar berbagai LSM, media dan warga Malaysia dalam perjuangan kemerdekaan Palestina.

PCOM mendesak untuk meningkatkan dukungan dalam tuntutan mengakhiri agresi militer Zionis Israel terhadap rakyat Palestina.

PCOM menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Palestina korban agresi, kami menekankan hak warga Palestina yang menderita akibat penjajahan Israel untuk membela diri dan melawan penjajah dengan segala cara yang mungkin yang dijamin oleh undang-undang dan konvensi internasional.

“Ini adalah waktu untuk mengakhiri kebijakan hukuman kolektif, mengangkat blokade tidak adil Zionis Israel di Gaza dan memberikan kebebasan kepada rakyat Palestina,” pungkas Abu Umar. (T/R05/R02)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0