Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LSM Turki : 50% Pengungsi Rohingya Adalah Anak-Anak

kurnia - Senin, 6 November 2017 - 03:35 WIB

Senin, 6 November 2017 - 03:35 WIB

148 Views ㅤ

Istanbul, (MINA) – Sebuah LSM yang berbasis di Istanbul, pada Ahad (5/11), mendesak lembaga-lembaga kemanusiaan Turki lainnya untuk bekerja sama membantu anak-anak yatim piatu muslim Rohingya akibat tindakan kekerasan di negara bagian Rakhine, Myanmar.

Berbicara di sebuah acara dengan tema “Negara Rakhine Menanti Bantuan” di Kocaeli, Turki barat laut, Kepala Asosiasi Kebebasan dan Solidaritas Mavi Marmara, Ismail Yilmaz mengajak  mendirikan tenda-tenda untuk anak-anak Rohingya.

“Setengah dari 700.000 muslim Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh atau sekitar 350.000 orang adalah anak-anak,” katanya sebagaimana Anadolu Agency melaporkan dikutip Miraj News Agency (MINA), Senin (6/12).

“Sekitar 30.000 di antaranya adalah anak yatim piatu. Hampir 15.000 di antaranya tidak ditemani keluarganya. Kita harus menjaganya,” tegas Ismail.

Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow

Muslim Rohingya masih menyeberangi sungai Naf ke Bangladesh untuk melarikan diri dari apa yang pejabat Perseriktan Bangsa-Bangsa (PBB) sebut “pembersihan etnis” oleh militer Myanmar.

Turki telah berada di garis terdepan untuk memberikan bantuan kepada pengungsi Rohingya dan Presiden Recep Tayyip Erdogan telah mengangkat isu tersebut di PBB.

Yilmaz membandingkan nasib orang-orang Palestina dan Muslim Rohingya, dengan mengatakan, saudara Rohingya kita sekarang mengalami masalah yang sama dengan yang dialami saudara-saudara Palestina kita selama lebih dari 60 tahun.

“Hari ini hanya sekitar 600.000 dari hampir 4 juta orang Rohingya yang tersisa di wilayah mereka sendiri,” katanya.

Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza

Sejak 25 Agustus, lebih dari 607.000 muslim Rohingya telah menyeberang dari negara bagian Myanmar, Rakhine ke Bangladesh, menurut data PBB.

Para pengungsi tersebut melarikan diri dari sebuah operasi militer dimana pasukan keamanan dan gerombolan Buddha ingin membunuh pria, wanita dan anak-anak orang-orang Rohingya, bahkan menjarah rumah dan membakar desa Rohingya mereka.

Menurut Menteri Luar Negeri Bangladesh Abul Hasan Mahmood Ali, sekitar 3.000 penduduk muslim Rohingya tewas dalam tindakan keras tersebut.

Muslim Rohingya digambarkan oleh PBB sebagai orang-orang yang paling teraniaya di dunia telah mengalami ketakutan yang meningkat atas serangan tersebut sejak puluhan orang terbunuh dalam kekerasan komunal pada 2012.

Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu

PBB telah mendokumentasikan tindakan perkosaan massal, pembunuhan bayi dan anak kecil pemukulan brutal yang dilakukan oleh petugas keamanan Myanmar. Sebuah laporan penyidik PBB mengatakan, pelanggaran tersebut merupakan kejahatan kemanusiaan luar biasa.(T/R03/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Spanyol Protes Penanganan Banjir oleh Pemerintah

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Preneur
Kolom