London, MINA – Mahasiswa dari Queen Mary University of London, Inggris, mendirikan tenda pada Senin (13/5) sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Berdasarkan laporan Kantor Berita Palestina WAFA, Selasa (14/5), para mahasiswa menuntut pemutusan hubungan kerja sama penuh universitas dengan lembaga pendidikan dari Israel dan boikot terhadap perusahaan-perusahaan yang terkait dengan entitas penjajah tersebut, demikian keterangan yang dikutip MINA.
Menurut Andalou Agency, mahasiswa telah menduduki perkemahan dengan banyak tenda di luar Gedung Queens di pusat universitas, menuntut pihak rektorat mengungkapkan investasinya dan melakukan pemutusan hubungan dari perusahaan mana pun yang terlibat dalam “genosida” Israel di wilayah kantong yang terblokade.
Mereka bergabung dengan warga yang prihatin dalam aksi unjuk rasa Senin malam di wilayah tersebut untuk memprotes serangan Israel dan menyatakan dukungan mereka terhadap rakyat Gaza.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Orang-orang meneriakkan slogan-slogan termasuk “Hentikan pemboman Palestina” dan “Hentikan mempersenjatai Israel” pada demonstrasi tersebut, di mana banyak tatribut dan spanduk dipasang, salah satunya bertuliskan “Hentikan pemboman Israel, Bebaskan Rafah.”
Berbicara kepada Anadolu, Mehair, seorang mahasiswa yang melakukan aksi protes, mengatakan mereka meluncurkan perkemahan tersebut untuk bergabung dengan gerakan mahasiswa global.
“Alih-alih menjadikan ini sebagai masalah pelajar, saya pikir apa yang sebenarnya kita fokuskan adalah menjaga fokus pada situasi di Gaza,” katanya.
Mehair mencatat bahwa lebih dari 35.000 orang termasuk 14.000 anak-anak telah terbunuh di wilayah kantong yang terblokade tersebut sejak Israel melancarkan serangannya pada 7 Oktober tahun lalu.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Mehair mengatakan, meskipun tidak ada lagi universitas yang berdiri di Gaza, ironinya universitas mereka masih memiliki hubungan dengan universitas-universitas Israel. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel