Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahasiswa Muslim Indonesia Diharap Lakukan Aksi Dukungan Terhadap Kashmir

Septia Eka Putri - Kamis, 27 Oktober 2016 - 23:52 WIB

Kamis, 27 Oktober 2016 - 23:52 WIB

379 Views ㅤ

Jakarta, 26 Muharram 1438/ 27 oktober 2016 (MINA) – Mahasiswa Muslim Indonesia diharapkan melakukan aksi dukungan terhadap kasus yang menimpa Muslim di Kashmir yang sampai saat ini belum lepas dari penyiksaan India sejak puluhan tahun lamanya.

Hal itu disampaikan oleh Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Mohammad Aqil Nadeem dalam peringtan “Kashmir Black Day” di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala Indonesia (STIAMI), Jakarta, Kamis (27/10).

“Kami ingin mahasiswa Indonesia melakukan aksinya dalam memperjuangkan Kashmir, seperti yang saat ini ramai menggunakan media sosial. Saya yakin masing-masing mahasiswa mempunyai lebih dari satu media sosial, dengan menunjukkan sikap atas kepedulian kalian terhadap Kashmir, itu sudah membantu,” ujarnya di hadapan dosen, rektor dan mahasiswa yang hadir.

Muslim Kashmir telah mengalami kekerasan sepanjang hidup mereka. Sejak 70 tahun lalu, India berusaha mengakui Kashmir yang subur dan menjadi sengketa puluhan tahun lamanya dengan Pakistan.

Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan

“Kami harap mahasiswa Muslim yang ada di Indonesia bisa membantu hal ini, dengan banyaknya jumlah mahasiswa, setidaknya bisa mengampanyekan kemerdekaan terhadap Kashmir, hal ini akan didengar masyarakat luas. Kami ingin hal ini terjadi seperti Indonesia yang memperjuangkan rakyat Palestina,” katanya.

Menurut Nadeem, India berusaha mengecilkan penduduk Muslim yang mayoritas di Kashmir, sehingga setelah populasi Hindu berkembang dan menguat, maka India akan membawa Kashmir ke PBB untuk mengakuinya sebagai bagian dari India, sesuai dengan perjanjian tahun 1947 yang disepakati tiga pihak bersama Inggris dan Pakistan.

Saat Inggris angkat kaki dari India, ketiga pihak sepakat untuk membagi dua wilayah Kashmir. Bagian wilayah Muslim yang mencapai sekitar 80% dari populasi masuk menjadi bagian dari Pakistan, sedangkan area Hindu yang kecil menjadi wilayah India.

Namun, Nadeem melanjutkan, India tidak melaksanakan apa yang telah disepakatinya. Malah, terus berusaha menaklukan Kashmir melalui penindasan. (L/P007/P001)

Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Dunia Islam
Indonesia
Indonesia