Mahathir Kecam Aung San Suu Kyi Atas Krisis Rohingya

Singapura, MINA – Perdana Menteri Malaysia mengecam sikap pemimpin de facto Myanmar, Aung San , yang tetap diam terkait .

Menurut Mahathir, Suu Kyi sedang mencoba membela yang tidak pantas dibela dalam membenarkan kekerasan oleh pasukan keamanan Myanmar terhadap Rohingya di negara bagian Rakhine.

Pendirian Aung San Suu Kyi terhadap kekejaman yang dituduhkan terhadap komunitas minoritas Rohingya Myanmar “tidak dapat dipertahankan”, kata Mahathir pada wartawan, Selasa (13/11),  di sela-sela acara resmi  KTT ke 33 ASEAN.

The Star Online yang dikutip MINA, mengemukakan, Mahathir, 93, mengatakan  “sangat kecewa” oleh kegagalan Aung San Suu Kyi untuk membela Rohingya, kelompok minoritas Muslim tanpa kewarganegaraan yang diusir dari Myanmar tahun lalu oleh kampanye militer yang menurut para penyelidik PBB adalah genosida.

“Seseorang yang pernah ditahan sebelumnya sepatutnya bisa merasakan penderitaan dan tidak boleh membebankannya pada orang yang malang,” kata Mahathir, mengacu pada penangkapan bertahun-tahun oleh Aung San Suu Kyi di bawah kekuasaan militer Myanmar.

“Tetapi tampaknya Aung San Suu Kyi sedang mencoba membela apa yang tidak bisa dibela,” ujarnya kepada wartawan. “Mereka sebenarnya menindas orang-orang ini (Rohingya) sampai membunuh mereka, pembunuhan massal.”

Mahathir ditanya di sela-sela pidato yang ia sampaikan di KTT ASEAN di Singapura untuk mengomentari bagaimana Myanmar dan Aung San Suu Kyi telah berurusan dengan isu Rohingya.

Sebuah laporan PBB pada bulan Agustus merinci tindakan militer dengan niat genosida yang dimulai pada 2017 dan memaksa ratusan ribu Muslim Rohingya dari negara bagian Rakhine melarikan diri ke negara tetangga, Bangladesh.

Aung San Suu Kyi, yang berada di Singapura untuk KTT ASEAN, telah banyak dikritik oleh masyarakat internasional atas penanganan krisis Rohingya.

Pada hari Selasa, Mahathir juga menyerukan Myanmar untuk menerima Rohingya sebagai warga negara.

“Ketika Malaysia merdeka pada tahun 1957, kami memiliki orang-orang yang berasal dari luar negeri … tetapi kami menerima semuanya,” katanya.

“Mereka sekarang warga negara, mereka memainkan peran penuh dalam politik negara, mereka bebas, mereka tidak ditahan karena ras atau semacamnya.”

Negara-negara Asia Tenggara akan menyerukan pertanggungjawaban penuh terhadap mereka yang terlibat dalam kekejaman di Rakhine, menurut rancangan pernyataan yang disiapkan untuk KTT ASEAN, yang mencerminkan siap kuat yang diambil dalam perhimpunan itu.

Pernyataan akhir diprediksi akan dikeluarkan setelah para pemimpin ASEAN bertemu pada Selasa malam. (T/R11/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

https://www.thestar.com.my/news/nation/2018/11/13/dr-mahathir-slams-suu-kyi-over-rohingya-crisis/

Wartawan: Syauqi S

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.