Moskow, 23 Rabi’ul Akhir 1436/13 Februari 2015 (MINA) – rusia/">Mahkamah Agung Rusia telah menegakkan aturan larangan siswi Muslim mengenakan jilbab di sekolah-sekolah di wilayah Mordovia, menetapkan kebijakan yang dapat memicu perpecahan.
Keputusan itu diumumkan pada Rabu (11/2) setelah komunitas Muslim Tatar di Mordovia mengajukan banding atas larangan jilbab itu, yang telah disetujui Mahkamah Agung wilayah Mordovia Rusia Oktober 2014 lalu.
Pengadilan menolak banding yang diajukan Mufti Fagim Shafiyev, ulama senior di Mordovia, yang telah mendesak Mahkamah Agung untuk membalikkan keputusan yang dibuat oleh pengadilan atas Mordovia itu, demikian International Islamic News Agency (IINA) melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Shafiyev mengatakan, larangan jilbab di sekolah-sekolah “diskriminatif” dan melanggar hak-hak Muslim Tatar yang mewakili 5 persen dari total jumlah penduduk Mordovia itu.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Mahkamah Agung menolak permohonan bandingnya, memutuskan bahwa keputusan “melarang jilbab untuk anak perempuan di sekolah menengah harus dibiarkan tanpa ada perubahan.”
Perlu dicatat, Mordovia merupakan wilayah kedua di Rusia untuk menampar larangan jilbab setelah di Stavropol Krai, yang melarang pemakaian jilbab di sekolah-sekolah pada Oktober 2012. (T/P005/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza