Majlis Umum PBB Serukan Rusia Bayar Ganti Rugi Perang ke Ukraina

Majelis Umum PBB. (Foto: dok. Nahar Net)

New York, MINA – Majlis Umum pada hari Senin (14/11) mengeluarkan resolusi yang menyerukan untuk membayar ganti rugi ke atas perang yang diluncurkan Moskow sejak Februari.

Resolusi yang disahkan PBB beranggotakan 193 orang itu juga menuntut Rusia bertanggung jawab atas setiap pelanggaran hukum internasional di atau terhadap Ukraina, Anadolu melaporkan.

Sembilan puluh empat negara memberikan suara mendukung resolusi tersebut, sementara 14 menentang dan 74 abstain.

Rusia, Cina, Iran, dan Suriah termasuk di antara negara-negara anggota yang menentang resolusi tersebut.

Resolusi itu juga menyerukan pembentukan “mekanisme internasional” untuk ganti rugi atas kerusakan, kehilangan, atau cedera yang timbul dari “tindakan salah internasional” Rusia terhadap Ukraina.

Resolusi ini merekomendasikan pembuatan daftar kerusakan internasional untuk melayani sebagai catatan, dalam bentuk dokumenter, bukti dan informasi klaim tentang kerusakan, kehilangan, atau cedera pada semua orang dan badan hukum yang bersangkutan serta untuk mempromosikan dan mengoordinasikan pengumpulan bukti.

Tidak mengikat secara hukum

Resolusi Majelis Umum ini tidak mengikat secara hukum, tetapi memiliki bobot politik. Sampai saat ini badan dunia itu telah mengeluarkan empat resolusi yang mengutuk agresi Rusia di Ukraina.

Dewan Keamanan, badan PBB yang paling kuat, telah dilumpuhkan untuk mengambil tindakan karena Rusia adalah salah satu dari lima kekuatan pemegang hak veto di dewan tersebut.

“Tujuh puluh tujuh tahun yang lalu Uni Soviet menuntut dan menerima ganti rugi, menyebutnya sebagai hak moral sebuah negara yang telah menderita perang dan pendudukan. Saat ini, Rusia, yang mengklaim sebagai penerus tirani abad ke-20, melakukan semua yang dapat dilakukan untuk menghindari membayar harga untuk perang dan pendudukannya sendiri, mencoba untuk menghindari pertanggungjawaban atas kejahatan yang dilakukannya. Rusia akan gagal, seperti halnya gagal di medan perang,” kata Duta Besar Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya kepada Majelis Umum.

Dia menuduh Rusia melakukan kekejaman di Ukraina termasuk pembunuhan, pemerkosaan, penyiksaan, deportasi paksa, penjarahan, dan dikatakan bahwa inilah saatnya meminta pertanggungjawaban Rusia.

Utusan Rusia untuk PBB menyebut inisiatif itu “cacat”.

“Para co-sponsor harus menyadari bahwa penerapan resolusi semacam itu akan memicu konsekuensi yang dapat menjadi bumerang terhadap diri mereka sendiri,” kata Vassily Nebenzia.

Utusan Uni Eropa untuk PBB Olof Skoog mengatakan, kehancuran di Ukraina luar biasa sebagai akibat dari penargetan yang disengaja terhadap infrastruktur, rumah sakit, sekolah, dan rumah.

Skoog meminta negara-negara anggota untuk meminta pertanggungjawaban Rusia baik tindakan yang salah dan perusakan yang tidak disengaja. (T/R7/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.