Ramallah, MINA – Menteri Urusan Luar Negeri Otoritas Palestina Riyad Malki menekankan, Konferensi Kerja Sama antara Negara-negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina (CEAPAD) adalah model yang efektif untuk membangun komunikasi di Asia Timur untuk Palestina mendukung solusi dua negara.
“Inisiatif konferensi CEAPAD memberikan harapan kepada rakyat Palestina, terutama mengingat kontrol Israel atas ekonomi Palestina,” kata Malki saat membuka CEAPAD yang pertama di Palestina.
Ia menambahkan, dengan bantuan negara-negara yang berpartisipasi dalam konferensi ini “Kami berharap untuk pindah dari negara di bawah pendudukan ke negara maju mencapai pembangunan secara bebas dan bermartabat.”
Malki mengatakan, lokakarya Manama, Bahrain, yang dipimpin Amerika Serikat (AS) diadakan bulan lalu telah gagal, yang ingin mengubah solusi politik menjadi ilusi dan menawarkan solusi ekonomi.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
“Israel berusaha menghindari solusi dua negara dan melanggar semua hukum internasional, termasuk akuisisi wilayah secara paksa. Bukan rahasia lagi bahwa pendudukan Israel ingin mengakhiri solusi dua negara,” kata dia.
Konferensi CEAPAD pertama diadakan di ibu kota Jepang, Tokyo pada 2013, yang kedua di Jakarta, Indonesia pada 2014, dan edisi ketiga di Bangkok pada 2018.
Anggota CEAPAD ada delapan negara, yaitu Jepang, Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Vietnam, Kesultanan Brunei dan Palestina. Negara dan organisasi pengamat adalah Korea Selatan, Mesir, Yordania, Kuartet Internasional, UNRWA dan Bank Pembangunan Islam. (T/R03/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza