MALUKU UTARA GELAR KOMPETISI MADRASAH DAN PENTAS PAI

(Dok. Kemenag)
(Dok. Kemenag)

, 21 Sya’ban 1436/8 Juni 2015 – Kompetsisi Sains () dan Pentas merupakan wasilah mencetak generasi unggul dan berkualitas. KSM membekali anak didik pada kecakapan intelektual, rasional dan akal, sementara Pentas PAI membekali anak didik pada kecerdasan emosional dan spiritualitas.

Hal itu dikatakan Direktur Pendidikan Madrasah,  M. Nur Kholis Setiawan, saat memberikan sambutan dan membuka  KSM dan Pentas PAI se-, Sabtu (06/06),  di Alun Alun Kota Ternate.

Hadir dalam pembukaan, Walikota Ternate, Burhan Abdurrahman, Kepala Kanwil Kementerian Agama Privinsi Maluku Utara, Abdullah Latu Pada dan segenap jajarannya, Kepala Dinas Pendidikan Maluku Utara, dan sejumlah Kankemenag di Maluku Utara serta para guru Madrasah dan PAI.

Lebih lanjut dikatakan oleh M. Nur Kholis Setiawan, dunia Islam sangat berharap dan bergantung pada Indonesia yang dinilai mampu memimpin peradaban, demikian laporan Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Islam Indonesia dikenal sangat demokratis, terbuka, toleran, dan damai. Harapan itu tentu harus dipersiapkan sejak dini, salah satunya dengan menyiapkan generasi muda melalui pengembangan pendidikan Islam, misalnya melalui KSM dan Pentas PAI,” katanya.

Mengutip Musthofa Al-Ghulayaini dalam kitab Idhotun Nasyi’in, M. Nur Kholis Setiawan memberikan pesan kepada siswa/i peserta KSM dan Pentas PAI bahwa: “Kalian adalah para pemuda dan pemudi sebagai tiang penyangga umat dan kalian adalah soko guru peradaban umat dan kalian adalah pemimpin-pemimpin di masa yang akan datang.”

KSM, menuru M. Nur Kholis, merupakan ajang yang sangat strategis sebagai ikhtiar menyiapkan generasi pemimpin yang cakap akademinya juga diimbangi dengan cakap mental dan moralitasnya. “Indonesia mendatang yang lebih baik dan bermartabat adalah di tangan-tangan kalian”, tandas Nur Kholis Setiawan.

Pada kesempatan itu, M. Nur Kholis Setiawan juga mengingatkan akan nasihat Ki Hajar Dewantoro sebagai tokoh pendidikan Indonesia tentang pembagian peran penting antara pemimpin, aparatur, dan rakyat dengan ajarannya yang sangat terkenal: Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani.

Ing Ngarso Sung Tulodo, kalau kita di depan sebagai seorang pemimpn maka jadilah pemimpin yang mencerahkan, motivator, dan inspirator. Ing Madyo Mangun Karso, kalau posisinya di tengah atau aparatur, jadilah feeder, pemberi gagasan, penyiap data dan informasi yang akurat sehingga dapat dijadikan pijakan para pemimpin untuk melahirkan kebijakan yang baik. Tut Wuri Handayani, jika sebagai rakyat harus tunduk dan patuh pada pemimpin

Sementara itu Kakanwil Maluku Utara, Abdullah Latu Pada mengatakan: “KSM dan pentas PAI menjawab tantangan zaman akan kebutuhan anak-anak yang tidak saja cerdas, namun berakhlakul karimah karena memiliki kompetensi keagamaan yang cukup.”

Tidak lupa Kakanwil yang asli Palu ini menyampaikan rasa terimakasihnya atas program-program Pendidikan Madrasah yang dinilai sangat strategis memberikan akses yang seluas-luasnya kepada anak madrasah untuk berkembang. Abdullah berharap, KSM dapat mengembalikan kejayaan Islam, yang telah melahirkan Al-Farabi, Ibnu Sina dan ilmuwan Islam lainnya: “KSM akan melahirkan Al Farabi dan Ibnu Sina baru dalam konteks ke-Indonesiaan,” demikian tegas Abdullah Latu Pada.

Walikota Ternate, Burhan Abdurrahman yang berkesempatan memberikan sambutan mengatakan, Pentas PAI sangat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia dan itu sesuai dengan visi Kota Ternate sebagai Kota Agamis. “Sejak tahun 2011 kami telah memberlakukan kebijakan seluruh siswa SD wajib Baca Al-Quran dan pada tahun 2015, dan ini akan dilanjutkan pada jenjang SMP. Saya juga sedang mencanangkan Pendidikan Diniyah Takmiliyah di SD dan dibiayai secara gratis,” terangnya.

“Pemerintah Ternate selalu siap untuk memfasilitasi, langkah-langkah dan program-program Kemenag untuk meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan anak bangsa di Ternate ini,” tambahnya.

Tujuan digelarnya KSM dan Pentas PAI adalah untuk memperkuat silaturrahmi, persatuan dan kerukunan anak bangsa. Pembukaan KSM dibarengkan dengan Pentas PAI untuk menunjukan sinergitas persiapan kontingen dalam ajang Aksioma dan KSM Nasional yang akan digelar pada Agustus mendatang di Palembang.

Selain itu, KSM dan Pentas PAI ini juga bertujuan mengintegrasikan antara iman, ilmu dan amal secara komprehensif di kalangan siswa madrasah dan sekolah. Juara 1 pada KSM dan Pentas PAI se-Maluku Utara akan mewakili ke KSM Nasional yang akan di gelar di Palembang dan Pentas PAI di Bekasi Jawa Barat. (T/P011)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0