Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MAN 12 Wajibkan Santrinya Baca Al-Quran dan Sholat Dhuha Sebelum Belajar

Rana Setiawan - Selasa, 3 Mei 2016 - 10:58 WIB

Selasa, 3 Mei 2016 - 10:58 WIB

1017 Views

(MAN 12 Jakarta)

Jakarta, 25 Rajab 1437/3 Mei 2016 (MINA) – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 12 Jakarta mewajibkan santrinya  untuk membaca Al-Quran dan melaksanakan Sholat Dhuha sebelum kegiatab belajar dan mengajar dimulai, sebagai pembentuk akhlak para siswa.

Menurut Ida Kusuma Wati, Wakil Kepala Humas MAN 12 Jakarta, setiap harinya sebelum memasuki kelas pukul 7.20 WIB  santri memulai tadarus Al-Quran bersama-sama, diiringi dengan kegiatan One Day One Ayat (ODOA/Satu Hari Satu Ayat), dengan  menghafal satu atau beberapa ayat, yang kemudian  dilanjutkan dengan melaksanakan Sholat Dhuha di mushola.

“Para santri harus memahami ayat-ayat Al-Quran sehingga membentuk akhlak mereka. Hal ini terbukti dengan banyaknya prestasi yang ditorehkan sekolah ini baik di bidang akademik maupun non akademik,” kata Ida kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di MAN 12,  Jl. Duri Kosambi, Jakarta Barat, Senin (2/5).

Program ODOA yang dirancang untuk mendidik peserta didik memiliki kecintaan terhadap Al-Quran sudah diluncurkan Ustaz Yusuf Mansur pada 29 Agustus 2012 dan sekaligus program ini merupakan salah satu program bekerjasama (MoU) yang mendapat bimbingan langsung dari Ustaz Yusuf Mansur.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Program tahfidz ODOA ini berbeda dengan program takhfidz yang digulirkan oleh Penmad Kanwil DKI Jakarta. Program ini merupakan program pembiasaan yang mengharuskan peserta didik menghafal Al-Quran 1 hari 1 baris. Dan program ini merupakan program pengembangan dari kegiatan tadarus yang sudah dimulai pada tahun 2011.

Selain itu, Ida menambahkan, program menghafal Al-Quran (tahfidz) menjadi salah satu program unggulan MAN 12 yang diberlakukan bagi santri Kelas 10 -12.

Tahfizd ini menjadi persyaratan untuk mengikuti ujian tengah semester, ujian akhir semester dan pengambilan raport. Evaluasi dilakukan oleh seluruh guru yang membimbing 15-17 orang dengan mengisi kartu kendali. Sedangkan pada waktu pengambilan raport, pengujian hafalan dilakukan di depan orang tua.

Pelaksanaan takhfidz pada tahun ke dua dan ketiga sudah menggunakan buku takhfidz yang dilengkapi dengan tagihan dan penilaian yang dillaksanakan oleh guru pembimbing, teman sebaya dan orang tua.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Prestasi yang telah diraih oleh MAN 12 Jakarta adalah Peringkat 2 Nasional Pelajaran Kimia, Peringkat Ke-8 dari Olimpiade Sains Nasional (OSN) pada mata pelajaran Geogarfi, Juara Umum Pramuka Tingkat DKI,  Peringkat 1 KIR Tingkat DKI, serta Juara Umum Paskibra Tingkat DKI.

Madrasah Aliyah Negeri  (MAN) 12 Jakarta merupakan lembaga pendidikan dibawah naungan kementerian Agama setingkat SLTA.

MAN 12 Duri Kosambi Jakarta berdiri sejak tahun 1997, saat itu masih berstatus sebagai kelas jauh (KJ) dari MAN 10 Joglo Jakarta Barat. Sekolah ini menggunakan Agama Islam sebagai pegangan utama pendidikan Agamanya.

Dari tahun ke tahun jumlah peserta didiknya semakin meningkat, saat ini jumlah siswanya mencapai 650 siswa dengan tenaga pendidik 41 guru dan 21 staf, fasilitas madrasah semakin memadai, dan sumber daya manusianya pun semakin professional dengan tenaga pendidik S-1 sampai S-3.

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Pada 30 Desember 2003, melalui SK Menteri Agama No. 558, Pemerintah menetapkan MAN 10 KJ Duri Kosambi menjadi MAN 12 Duri Kosambi Jakarta, dan Drs. M. Yunus, M.Pd. ditetapkan sebagai Kepala Madrasah sampai Desember 2008. Mulai Tahun Pelajaran 2006/2007, MAN 12 Duri Kosambi Jakarta mempunyai kampus yang berlokasi di Jl. Raya Duri Kosambi No. 3 Cengkareng. (L/Ahmd/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
MINA Health
Khadijah
Indonesia
Dunia Islam