Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Pimpinan Fatah: Perjanjian Oslo Lebih Berbahaya Dari Deklarasi Balfour

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 14 September 2023 - 12:51 WIB

Kamis, 14 September 2023 - 12:51 WIB

22 Views

Amman, MINA – Hilmi Al-Bilbisi mantan pemimpin gerakan Fatah  menggambarkan penandatanganan perjanjian Oslo lebih berbahaya daripada Deklarasi Balfour terhadap nasib rakyat Palestina.

“Masyarakat kita saat ini lebih sadar akan dampak Perjanjian Oslo yang hanya menambah nasib buruk Palestina,” ujarnya, menyikapi Perjanjian Oslo, yang ditandatangani di Washington pada tanggal 13 September 1993. Seperti dilaporkan Quds Press, Rabu (13/9).

Al-Bilbisi menilai penandatanganan perjanjian tersebut merupakan “sebuah penyerahan pemegang hak sah yang tertindas kepada agresor”.

Dia menambahkan, nasib saat ini rakyat Palestina yang resisten di Jalur Gaza, atau kamp Jenin, Nablus, 48 ​​wilayah, dan desa-desa dan kota-kota kamp Palestina di dalam dan di luar negeri adalah dampak dari Perjanjian Oslo.”

Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara

Perjanjian Oslo, yang ditandatangani di Washington pada tanggal 13 September 1993, dianggap sebagai perjanjian resmi langsung pertama antara negara pendudukan Israel, yang diwakili oleh Menteri Luar Negeri Shimon Peres, dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang diwakili oleh Sekretaris Komite Eksekutif, Yaser Arafat.

Perjanjian tersebut mendapatkan namanya dari ibu kota Norwegia, Oslo, yang sejak tahun 1991 telah menjadi tuan rumah diskusi rahasia antara kedua pihak, yang kemudian menghasilkan kesepakatan tersebut. (T/RS2/B04)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Kolom
Kolom
Kolom
Kolom